Antara Hijrah dengan Introspeksi

Kang Iwan Setiawan

"Mari berhijrah dan introspeksi diri"

suarakuningan.com - Dunia sekarang adalah era digital. Dimana sosial media banyak menyebar. Membuat kita lebih banyak melihat daripada mendengar. Akibatnya kita menjadi suka menilai daripada dinilai. Seringkali mengomentari daripada mengapresiasi.

Selama ini kita berbuat menghakimi, tanpa mengetahui kebenaran yang pasti. Kita menilai, tanpa peduli perasaan orang tadi. Sehingga bisa saja hatinya tersakiti. Dan seharusnya hal ini tidak boleh terjadi. Karena akan membuat orang-orang semakin antipati dengan hal yang kita yakini. Padahal teladan kita Rasulullah Sang Nabi, adalah orang yang paling menjaga perasaan hati.

Mari, segera kita hindari dan jauhilah sifat-sifat seperti ini. Mari, kita berhijrah dengan sepenuh hati. Karena hijrah bukan hanya tampilan, tapi juga akhlak pribadi. Karena hijrah adalah fokus untuk introspeksi dan menghisab diri. Bahwa hijrah bukan mencari nasihat untuk teman, tetapi carilah nasihat untuk diri sendiri.

Pentingnya introspeksi, seperti yang tercantum pada sabda Nabi Muhammad SAW "Orang yang pandai adalah orang yang mengintrospeksi dirinya dan beramal untuk setelah kematian, sedang orang yang lemah adalah orang yang jiwanya selalu tunduk pada nafsunya dan mengharap pada Allah dengan berbagai angan-angan.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Perlunya menghisab diri, seperti kata Sayyidina Umar bin Khattab, “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”

Semoga Alloh senantiasa memberikan kita keteguhan hati, agar fokus untuk introspeksi diri.  Semoga kita senantiasa diberi hidayah untuk terus memperbaiki diri, agar ke depan bisa lebih baik lagi. Semoga kita selalu diberi semangat untuk bisa menghisab diri daripada menilai sana-sini.***

Artikel Hikmah Kolom Ragam April 06, 2019