Pemenang lomba melakukan poto bersama pegiat KONCI dan narsumber pelatihan |
Selain “Semangat Kartini: Melawan Hoax dalam Arus Demokrasi” yang ditulis, Doni Yanto, dua tulisan lainnya sebagai juara dua dan tiga adalah, “Jerit dalam Jerat Ekspoitasi” tulisan Neng Shinta, dan “Semangat Kartini, Semangat Wanita Indonesia” tulisan Nadia Shafriliani.
Panitia penyelenggara, Yudi Pramudita menerangkan, lomba tersebut dibuka tanggal 1-26 April. Dari sekian banyak peserta dipilih enam tulisan terbaik yang terdiri dari tiga juara terbaik dan tiga juara harapan. Adapun ketiga juri yang terlibat dalam penilaian di antaranya, Pandu Hamzah, Dedi Ahimsa, dan Dini Lestari.
“Pengalaman yang sangat membahagiakan ternyata potensi penulis muda cukup baik,” kata Yudi di Villa Kampung Gunung Kuningan, Minggu (28/4)
Selain memperingati momen Hari Kartini, dia menerangkan, lomba itu digelar untuk mengapresiasi generasi muda Kuningan yang hobi menulis. Pihaknya mengundang sejumlah pelajar dan mahasiswa di Kuningan yang berusia maksimal 21 tahun untuk mengeksplorasi ide dan gagasannya tentang sosok Pahlawan Nasional, Raden Ajeng Kartini.
“Tepat dengan momen Pemilu, maka tema yang kami sajikan adalah semangat Kartini dalam arus demokrasi,” tutur Ketua HMI Komisariat Universitas Islam Al-Ihya tersebut.
Kemudian, dia menambahkan, selain lomba nulis Konci juga menggelar pelatihan menulis dan diskusi tentang perempuan. Pelatihan tersebut dipandu oleh salah satu dewan juri, membahas bagaimana menulis yang baik, menemukan ide, dan secara umum mengoreksi beberapa tulisan peserta yang dibacanya.
“Sebelum pengumuman pemenang, kami gelar diskusi tentang perempuan dan mengulas tulisan-tulisan peserta sebagai ajang latihan menulis secara mendalam,” terangnya.
Di tempat yang sama, pegiat Konci Kuningan, Aof Ahmad Musyafa bersyukur karena minat menulis di Kuningan masih ada meskipun tidak sebanyak peminat game dan kuliner. Dia berharap, menulis yang merupakan kerja intelektual bisa terus berkembang sehingga terlahir sosok-sosok yang serius mengembangkan dan mengawal ide.
“Kami juga turut bangga karena hasil tulisan ini ada yang minta dibukukan oleh penerbit. Inysaallah secepatnya kami siapkan supaya bisa dicetak,” tuturnya.
Dia menegaskan, Kolong Ciremai akan terus hadir mengolah dan mengembangkan potensi sumber daya manusia di Kuningan. Selain lomba, Konci akan melakukan telaah yang mendalam mengenai isu krusial di Kuningan yang tertutupi dan tidak dibahas oleh organisasi atau kelompok lain yang ada di Kuningan.
“Banyak kasus yang harus dibuka oleh Konci selain mengembangkan potensi seperti ini. Karena itu kami akan terus berupaya belajar dan belajar,” pungkasnya. (Humas KONCI/red)
“Pengalaman yang sangat membahagiakan ternyata potensi penulis muda cukup baik,” kata Yudi di Villa Kampung Gunung Kuningan, Minggu (28/4)
Selain memperingati momen Hari Kartini, dia menerangkan, lomba itu digelar untuk mengapresiasi generasi muda Kuningan yang hobi menulis. Pihaknya mengundang sejumlah pelajar dan mahasiswa di Kuningan yang berusia maksimal 21 tahun untuk mengeksplorasi ide dan gagasannya tentang sosok Pahlawan Nasional, Raden Ajeng Kartini.
“Tepat dengan momen Pemilu, maka tema yang kami sajikan adalah semangat Kartini dalam arus demokrasi,” tutur Ketua HMI Komisariat Universitas Islam Al-Ihya tersebut.
Kemudian, dia menambahkan, selain lomba nulis Konci juga menggelar pelatihan menulis dan diskusi tentang perempuan. Pelatihan tersebut dipandu oleh salah satu dewan juri, membahas bagaimana menulis yang baik, menemukan ide, dan secara umum mengoreksi beberapa tulisan peserta yang dibacanya.
“Sebelum pengumuman pemenang, kami gelar diskusi tentang perempuan dan mengulas tulisan-tulisan peserta sebagai ajang latihan menulis secara mendalam,” terangnya.
Di tempat yang sama, pegiat Konci Kuningan, Aof Ahmad Musyafa bersyukur karena minat menulis di Kuningan masih ada meskipun tidak sebanyak peminat game dan kuliner. Dia berharap, menulis yang merupakan kerja intelektual bisa terus berkembang sehingga terlahir sosok-sosok yang serius mengembangkan dan mengawal ide.
“Kami juga turut bangga karena hasil tulisan ini ada yang minta dibukukan oleh penerbit. Inysaallah secepatnya kami siapkan supaya bisa dicetak,” tuturnya.
Dia menegaskan, Kolong Ciremai akan terus hadir mengolah dan mengembangkan potensi sumber daya manusia di Kuningan. Selain lomba, Konci akan melakukan telaah yang mendalam mengenai isu krusial di Kuningan yang tertutupi dan tidak dibahas oleh organisasi atau kelompok lain yang ada di Kuningan.
“Banyak kasus yang harus dibuka oleh Konci selain mengembangkan potensi seperti ini. Karena itu kami akan terus berupaya belajar dan belajar,” pungkasnya. (Humas KONCI/red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.