suarakuningan.com – Puluhan anak remaja anggota perguruan silat Pagar Nusa Cabang Kuningan mengisi acara Ngabuburit dengan memperagakan beragam aksi.
Bertempat di Taman Kota Kuningan, Jumat (24/5) Para pengurus dan anggota PS Pagar Nusa juga memberikan takjil pada warga. Uniknya, takjil tidak membawa sendiri tetapi memborong dagangan yang terdapat di sekitar lokasi.
Aksi demi aksi silat yang merupakan budaya warisan leluhur ini menyedot perhatian warga. Mulai dari tangan kosong, pasangan, hingga penggunaan senjata golok, double stik diperagakan oleh anggota yang rata-rata masih berusia remaja ini.
Ketua Pagar Nusa Kuningan, Kang Alfin, didampingi Sekretaris Kang Rezki menyampaikan bahwa Pagar Nusa ini dijadikan wadah pembinaan fisik, mental sekaligus beladiri terutama untuk remaja usia sekolah. Acara ngabuburit ini yang diselenggarakan Tim Wakuncar Hani Pemkab Kuningan dijadikan ajang mendekatkan warisan budaya leluhur ini kepada masyarakat.
Kengerian tiba-tiba mengundang histeris beberapa penonton saat pertunjukan ketangkasan “debus” yakni berjalan di atas pecahan beling dan berbaring di atas ikatan pohon salak yang berduri hingga aksi digergaji.
Kang Jana selaku pelatih mengundang para penonton untuk turut berpartisipasi, tak kurang penulis pun “diseret” ramai-ramai untuk mencoba. Alhasil dengan canggung, penulis pun mencoba melalui hamparan pecahan beling. Meski terasa tajamnya beling, namun tidak melukai, meski tanpa jampi-jampi atau ritual. Wallahu ‘alam.
Menurut Kang Jana, resiko terluka tetap ada, karena ini bukan murni “ilmu kebal” melainkan pengendalian pikiran dan rasa. Belasan penonton pun termasuk anak-anak berebutan mencoba berjalan di atas pecahan beling. (red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.