Kehidupan berbangsa dan bernegara semakin menghadapi jaman yang serba cepat, maju, dan Iptek yang begitu terbuka. Sehingga setiap orang harus mampu menggali, mengkaji, mengartikan, dan berlomba agar tak ketinggalan jaman serta mati dalam pembodohan.
Dalam era Revolusi Industri 4.0 saat ini, setiap pribadi pribadi harus pandai dan selektif dalam menerima, membaca, mengungkapkan dan ikut terjun untuk setiap informasi serta pemahaman berbangsa dan bernegara. Kemudahan Iptek tentu tak lepas dari Media Sosial dan Media Mainstream, serta internet berbagai aplikasi.
Indonesia selalu merujukan kebhinnekaan berbangsa dan bernegaranya pada satu fondasi yakni Pancasila, ditambah UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, atau disebut juga 4 Pilar Kebangsaan.
Maka semua urusan berbangsa dan bernegara akan selalu merujuk pada 4 Pilar Kebangsaan tadi, sementara untuk pribadi dalam urusan Vertikal dengan Sang Pencipta atau urusan Agama akan selalu tersimpan secara keyakinan dan kepercayaannya masing masing.
Dalam Alquran menurut keyakinan Muslim ada surat al an'am ayat 162, yang isinya kurang lebih
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(qul, inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin)
“Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”. Sehingga jika diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara surat al an'am ini memberi patokan untuk selalu ikhlas dalam melaksanakan apapun tanpa ingin dipuji sesama manusia lainnya.
Kehidupan berbangsa dan bernegara jauh lebih penting dalam menjalani kehidupan dunia, sementara urusan akhirat atau beragama dan keyakinan beragama biarlah hanya Allah SWT atau Sang Pencipta dari setiap manusia, jin dan seluruh alam yang menilai serta mengetahuinya.
Dalam kupasan sepintas ini, Mari kita hidup berbangsa dan bernegara sesuai 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika serta urusan surga atau neraka adalah urusan setiap mahluk dengan Penciptanya.
Selamat berhubungan dengan Sang Pencipta melalui bulan suci Ramadhan ini, biarlah urusan dunia bagian duniawi dan urusan akhirat hanya masing masing serta Allah SWT yang tahu.
Jagalah keutuhan berbangsa dan bernegara karena kita masih hidup di dunia, dan semoga Allah SWT tetap membukakan pintu hati, otak, telinga dan mata kita...aamiin..."
Kajian Ngopi Ramadhan,
Rio A. Permana Saputra
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.