Kang M. Sofwan
suarakuningan.com - Rasanya baru kemarin kita meninggalkan Bulan Ramadhan, tidak terasa hari ini sudah masuk tanggal satu Bulan Ramadhan artinya telah sebelas bulan kita melewati tahun Hijriah ini. Semoga kita menjadi orang-orang yang bahagia atas kedatangan Bulan Ramadhan ini, yang kemudian bisa termasuk kategori orang yang sebagaimana disabdakan Nabi yaitu yang terbebas dari api neraka kelak.
Bulan Ramadhan bulan yang mulia, karenanya selama sebulan penuh kita diwajibkan untuk untuk berpuasa, yaitu menahan diri dari makan, minum dan syahwat. Bukan tanpa tujuan Allah memerintahkan atas sesuatu, salah satu tujuan Allah memerintahkan untuk kita berpuasa adalah untuk menggapai derajat taqwa.
Bahwa semua bentuk amalan ibadah akan bermuara pada tujuan taqwa, karenanya dalam khutbah Jum'at wasiat taqwa telah menjadi keharusan yang harus disampaikan (rukun). Tidak terkecuali dengan ibadah puasa.
Untuk menggapai derajat taqwa tersebut Bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat dengan media puasa. Sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 183).
Puasa merupakan salah satu sebab seseorang bisa meraih derajat taqwa, maka jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan Bulan Ramadhan ini yang belum tentu kita menjumpai ramadhan taun depan.
Rasionalisasinya bahwa taqwa adalah tujuan dari ibadah puasa adalah: Pertama ketika seseorang tengah berpuasa -puasa yang benar- ia akan meninggalkan segala larangan Allah seperti minum, makan dan syahwat dan melaksanakan perintah Allah, larangan itu pada selain Bulan Ramadhan tentu bukan larangan. Sehingga ia akan benar-benar diuji untuk melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya.
Kedua, orang yang berpuasa sebenarnya mampu untuk melaksanakan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun dia tahu bahwa dirinya sedang diawasi oleh Allah SWT. Inilah yang kemudian disebut ihsan dan ihsan merupakan manifestasi nilai-nilai taqwa itu sendiri.
Ketiga dengan berpuasa akan bisa merasakan penderitaan orang miskin dan fakir, sehingga diharapkan akan bersikap lembut dan dan ramah serta menghormati si miskin. Saat kebaikan terhadap sesama terbangun, saat itulah nilai-nilai ketaqwaan akan tumbuh.
Keempat saat seseorang berpuasa akan semangat untuk melakukan amalan-amalan kebaikan dan ketaatan. Sehingga akan lebih mudah untuk menggapai derajat taqwa.
Semoga segala bentuk ibadah kita termasuk puasa kita diterima Allah SWT, dan dengan puasa kita segera menjadi orang yang bertaqwa dan lebih bertaqwa.
Allahu a'lam
Mantapp, semoga ibadah kita menjadi taqwa
BalasHapus