Ilustrasi berdasarkan pengalaman yang disampaikan Rektor Unisa, Nurul Iman Himma Amrullah S.Ag M.Si biasa disapa Kang Iman Aroel ini bukanlah di ruang kampus, tetapi di lapangan selaku petani markisa yang makin populer.
Berbagai kalangan mulai diajak Kang Iman Aroel untuk mengembangkan markisa yang dirasakan keuntungannya sejak beberapa bulan lalu.
Beberapa petani memproduksi bibit lalu dijual melalui Kang Iman bagi siapapun yang berminat untuk menanam markisa.
Para warga masyarakat yang membeli bibitnya telah merasakan manfaatnya. Salah satu ibu-ibu PKK di Desa Tangkolo mulai memanen dan ditampung di Kang Iman Aroel, dapat menyekolahkan anaknya dengan "hanya" memiliki lahan 5 meter persegi!
Beberapa petani memproduksi bibit lalu dijual melalui Kang Iman bagi siapapun yang berminat untuk menanam markisa.
Para warga masyarakat yang membeli bibitnya telah merasakan manfaatnya. Salah satu ibu-ibu PKK di Desa Tangkolo mulai memanen dan ditampung di Kang Iman Aroel, dapat menyekolahkan anaknya dengan "hanya" memiliki lahan 5 meter persegi!
"Saya berhenti posting markisa ungu di medsos bukan karena berhenti bertani markisa, malah sebaliknya, yang terjadi malah banjir pesanan markisa dari berbagai daerah bahkan luar negeri. Itulah mengapa saya mengajak rekan-rekan warga Kuningan untuk menanam markisa," kisahnya seusai mengisi acara Konci (Kolong Ciremai Institut), Rabu (14/8).
Dukungan pemkab Kuningan terhadap perkebunan markisa cukup besar, bahkan beberapa instansi mengajak Kang Iman Aroel berdiskusi serius mengenai potensi dan perkembangan markisa di Kabupaten Kuningan.
"Turunan produk markisa malah belum tersentuh karena masih minimnya produksi. Sirup, Bolu, Jus, dll varian produk markisa bahkan konon bahan baku kosmetik dan beberapa produk herbal belum bisa kita penuhi, karena produksi harus banyak dan kontinu," pungkasnya. (red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.