HMKI memulai aksi di depan pintu gerbang DPR RI dengan SPI (serikat petani Indonesia) pukul 09.00 wib untuk menyampaikan aspirasi tentang reformasi agraria sejati dan penolakan RUU pertanahan, RUU Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, RUU Karantina hewan, ikan dan tumbuhan, RUU Perkoperasian. berlanjut peserta aksi HMKI bersama dengan BEM SI dan organ ekstra kampus lainnya pada pukul 13.30 wib di depan gerbang DPR/MPR RI meyampaikan tuntutan dan penolakan" menolak revisi UU KPK, menolak RUU KUHP, menolak RUU Pemasyarakatan, menolak RUU Minerba.
Terdapat puluhan ribu yg terlihat mahasiswa dari berbagai universitas yg datang ke Senayan sampai menutupi 2 jalur tol depan gerbang DPR RI. dan arus lalulintas pun macet total.
Aksi berlangsung damai sampai pukul 15.30 namun mulai tidak kondusif pada sore hari dengan diluncurkannya Water Canon, Gas Air Mata dan tindakan represif aparat polisi kepada massa aksi. Sehingga massa aksi ada yg bertahan dan ada pula yg berlarian serta terdapat mahasiswa yang terjatuh pingsan. situasi magrib menuju malam semakin mencekam dengan banyaknya mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit sekitar Senayan dan sweepy polisi tanpa seragam. beruntung massa aksi dari mahasiswa kuningan bisa menyelamatkan diri, dan terpisah mencari ke tempat yang lebih aman.
"Aksi Mahasiswa ini emang benar-benar harus dilakukan. Sebagai bukti bahwa para Mahasiswa Kuningan di perantauan tidak hanya diam, mahasiswa tidak hanya kuliah, akan tetapi mahasiswa juga mengawasi dan mengontrol kinerja para pemangku kebijakan. saya sangat membolehkan temen-temen mahasiswa Kuningan yang ada di Jakarta yang tergabung dalam IPPMK untuk mengikuti aksi ini dengan syarat tertib dan tidak mudah terprovokasi. Sehingga pulang dengan aman dan selamat." Ujar Topan, Ketua IPPMK Jadetabek.
"Aksi ini merupakan salah satu bukti bahwa Mahasiswa masih peduli dengan kondisi bangsanya. masih terdapat beberapa kekeliruan dalam penyusunan RUU yang menjadi kontroversi. Mahasiswa mewakili suara rakyat menyampaikan aspirasinya untuk menolak revisi berbagai RUU. Dan terpenting, peserta yang ikut aksi harus memahami betul apa yang menjadi pokok permasalahan dan apa yang dituntut, sehingga aksi tersebut tidak menyimpang dari tujuan.
Masyarakat juga turut membantu dalam kegiatan aksi kemarin. Saya melihat ada yang membagikan air minum untuk para peserta aksi, dan itu bukti bahwa dalam hal ini semua elemen peduli." Kata Ardi, Ketua Himarika bogor
"Kami bergerak ke senayan berdasarkan hati nurani tanpa ditunggangi oleh kelompok manapun. Karena kami ingin memperjuangkan para petani, menuntaskan reformasi, menyampaikan aspirasi dan menuntut seluruh RUU yg kontroversi utk di tolak dan dikaji ulang. Karena kami tahu bahwa pada tanggal 24 September 2019 jadwal dilaksanakannya sidang paripurna untuk pengesahan RUU.
Mahasiswa Kuningan yang bergerak ke Jakarta terdata dari tanggal 24-25 September ada 51 org. terdiri dari IPPMK, HIMARIKA, KAMUNING & Stikkes Kuningan. saya pastikan semuanya pulang ke sekretariat masing-masing dalam keadaan selamat. terimakasih yang sudah datang dan terimakasih juga kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendoakan dan membantu kami disini," ujar Ramdan, Ketua HMKI.
Tim Media Aksi (red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.