Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta (ke delapan dari kiri) bersama Bupati/walikota penyelenggara Gala Desa 2019 |
suarakuningan.com - Kick off Nasional Gala Desa 2019 yang diselenggarakan di 25 Kabupaten/Kota se Indonesia dilangsungkan di Lapangan Mashud Wisnusaputra, Kabupaten Kuningan. Selasa (3/9).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi diwakili Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta disaksikan Bupati/Walikota penyelenggara Gala Desa 2019 menyerahkan Bendera Gala Desa 2019 kepada Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH MH.
Lima Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di Gala Desa 2019, yakni sepak bola, atletik, bola voli, bulu tangkis, dan tenis meja.
Dalam sambutannya, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mengungkapkan apresiasi atas antusiasme kontingen dari 32 Kecamatan di Kabupaten Kuningan dalam kesertaan pada Gala Desa 2019.
Menurut Raden Isnanta kekompakan dan sinergitas pemkab selaku penyelenggara dan para pihak terutama dengan para kontingen menunjukkan kelayakan Kabupaten Kuningan sebagai tempat Kick Off Nasional Gala Desa 2019
Usai acara, kepada wartawan Raden Isnanta menyampaikan diharapkan usai even Gala Desa 2019 pembinaan dan pencarian atlet berbakat makin meningkat. "Jangan sampai sesudah gelaran even pertandingan lalu berhenti latihan," pesannya.
"Kontinuitas pembinaan atlet berbakat bisa dilakukan dengan dua opsi, pertama mencoba sistem kelas yang berisikan atlet-atlet berbakat untuk dapat sekolah bareng juga kontinu latihan. Kedua, bisa dengan pembangunan akademi olahraga, namun biaya memang cukup mahal karena harus tersedianya asrama dan fasilitas bagi atlet yang mukim di sana," ujarnya.
Mengakhiri wawancara, Raden Isnanta menyampaikan meski fasilitas latihan adalah bagian penting dari peningkatan prestasi dan kualitas atlet, namun keterbatasan fasilitas semestinya tidak menghambat pada proses pembinaan.
Isnanta mencontohkan di negara-negara yang minim fasilitas, para calon atlet berlatih di kondisi-kondisi "kurang layak", bahkan diantaranya medan latihan yang ekstrim semisal atlet pelari yang berlatih di pegunungan atau di pantai. Saat pertandingan, para atlet ini beradaptasi cepat dengan trek yang "lebih layak" dari yang biasa digunakan latihan, dan ini meningkatkan kinerja pelari.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.