suarakuningan.com - Dalam rangka Hari Santri Nasional, Selasa, 22/10. Siswa SMAN 1 Garawangi menyimak tauziah di Masjid Nurussalam dari guru mata pelajaran agama, E. Qusyairi, M.Pd.I.
Qusyari membahas nilai-nilai filosofi yang dapat diteladani oleh siswa dari kehidupan santri. Pertama, keihlasan. Keikhlasan tidak hanya dalam perkataan tapi harus tercermin dalam perbuatan. Ikhlas itu harus di niatkan, di jalan Allah, dan tujuannya karena Allah. Kedua, kemandirian. Kita harus bisa berdikari, berdiri di kaki sendiri. Mental kita harus dilatih dalam menghadapi setiap persoalan. Ketiga, ukuwah islamiyah yang terjalin harus untuk kepentingan agama. Keempat, kebebasan. Kita harus bisa membebaskan diri dari perbuatan hina dan maksiat.
Di akhir ceramahnya, Qusyairi mengingatkan siswa untuk tetap mendirikan salat dan memakmurkan masjid sekolah. "Hal yang sulit bukan membangun masjid tapi memakmurkan masjid", ujarnya.
Kepala sekolah, Drs. H. Rukadi, M.Pd. melalui wakasek bidang kesiswaan, Uci Wikara, S.Pd. mengajak siswa untuk introspeksi sebagai umat beragama dalam mengaplikasikan kegiatan keagamaan dan menciptakan kerukukan sebagai warga negara.
Selanjutnya siswa berlomba memasak liwet di pinggir lapang dan menyantapnya di ruang kelas atau di koridor depan kelas.
Sebagai pemenang lomba adalah kelas XI MIPA 4, X MIPA 2, dan XII IPS 2.
Siswa antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. "Pembahasan nilai-nilai filosofi santri yang bisa kita teladani mudah dipahami dan mengetahui kehidupan santri di pondok pesantren", ujar Andhika.
"Kita juga dapat merasakan sedikit pengalaman santri dalam lomba memasak liwet dan menyantapnya bersama teman sekelas", tambah Rivaldi. (Red-Yuniawati-Bayu)
Ikuti juga Blog SMA Garawangi:
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.