Kondisi ini menyadarkan warga Blok Batu Karut Lingkungan Ciweri Kelurahan Awirarangan untuk mengembalikan keberadaan Situ Cikawedukan yang makin digunungi sampah dan tak berwujud situ.
Dimotori Ustadz Didin serta Wa Oong dan Mantan Babinsa Awirarangan, Harno, pembenahan dan revitalisasi Situ Cikawedukan dimulai sepekan lalu.
Tb. R. Herdaris, salah satu tokoh pemuda Awirarangan mengabarkan kepada suarakuningan.com tentang kegiatan yang tengah dilaksanakan warga blok Batu Karut ini, Sabtu (16/11).
Ustadz Didin menyampaikan bahwa tujuan pembenahan dan pengembalian fungsi Situ Cikawedukan ini semata-mata lilahi ta'ala untuk menjadikan daerah blok Batu Karut menjadi lebih bersih dan indah.
Oong (56), berkisah, semasa kecil, jika dirinya nakal, oleh sang ayah dijewer dan "dilemparkan" ke Situ Cikawedukan yang jernih ini dengan diiringi kata-kata "meh teu bangor deui". "Resep nu aya ari dika situ keun teh, sakalian mandi kuring mah, nya kira kira umur keur 10 taun nan," kisahnya.
Ternyata, penulis diajak berkeliling oleh Ust. Didin dan Wa Oong untuk menyusuri areal sekitar Situ Cikawedukan menyambung ke Makam Eyang Weri sampai Batu Karut yang letaknya kurang lebih 200 meter arah timur dari Situ Cikawedukan.
Menakjubkan, pemandangan dari arah Batu Karut ke arah barat terbentang lanskap alam pesawahan berpadu dengan komplek makam dan Situ Cikawedukan hingga menembus ke gagahnya Gunung Ciremai. Sungguh potensi wisata alam di tengah-tengah Kuningan Kota yang memanjakan mata.
Para petani yang tengah memanen di sawah menjadi pemandangan yang luar biasa dengan backround kawasan Situ Cikawedukan.
Namun, menurut ust. Didin, pembenahan yang kita fokuskan hanyalah pengembalian fungsi Situ Cikawedukan yang dahulu sekira 40 tahun lalu dijadikan tempat mandi dengan air yang jernih dan aman bagi anak anak. Ironis saat ini menggunung sampah.
"Setidaknya tujuan pertama kami adalah menjadikan lingkungan yang bersih dan indah sesuai visi misi Kabupaten Kuningan. Dan semoga ini menggugah pihak pihak lain untuk turut peduli pada pelestarian alam di sini," pungkas Didin. (red)
nuhun...
BalasHapus