oleh : Maulana Yusuf
Mari kita tuntaskan permasalahan ini!
Mari kita tuntaskan permasalahan ini!
Jika mengacu kepada 1 September 1498 M memang ditetapkannya Hari Jadi Kuningan sebagai Adipati pertama di Keadipatian Kuningan. Jauh sebelum itu pada 11 April 732 M Raja Seuweukarma pun dilantik sebagai Raja Kuningan (Hindu). Bahkan tahun 612 M Sang Pandawa yang menganut ajaran Sang Dharma pun memerintah Kerajaan Kuningan dibawah kekuasaan Kerajaan Galuh.
Harusnya yang menjadi titimangsa Hari Jadi Kabupaten Kuningan adalah 5 Januari 1819, sebab saat itu Pemerintah Kolonial Belanda membuat unit unit pemerintahan didaerah Keresidenan Cirebon melalui Besluit van Gouverneur General membagi 5 unit pemerintahan yaitu Kabupaten Cirebon, Maja, Kuningan, Galuh dan Bengawan Wetan (Indramayu).
Kenapa saya berpikir 5 Januari sebagai Hari Jadi Kabupaten Kuningan? Sebab Administrasi Kepemerintahan baru ada pada tahun tersebut. Karena pada masa Keadipatian & Kerajaan hanya berpikir tentang menpertahankan wilayah dan perluasan wilayah kekuasaan Kuningan. Menurut Perda Kabupaten Kuningan tahun 1978 tentang Hari Jadi Kabupaten Kuningan memang 1 September telah ditetapkan sebagai titimangsa Hari Jadi Kuningan.
Menurut Kang Tendy Chaskey seorang penulis Buku 5 Januari sebagai Hari Jadi Kabupaten Kuningan “Tanggal 5 Januari sebenarnya bisa dikatakan sebagai titimangsa Kuningan sebagai kabupaten yang sebenarnya, karena pada 5 Januari 1819 itu lah untuk pertama kalinya sebuah unit pemerintahan (kolonial) mendirikan kabupaten-kabupaten (regentschappen) di wilayah Karesidenan Cirebon melalui Besluit van Gouverneur General”. Dalam ketetapan itu, batas Kabupaten Kuningan adalah rivier Tjisande (sungai Cisande atau Cisadane), dessa Soesoekan juga Tjilenkrang (Desa Susukan hingga Cilengkrang), berg Tjermaij (Gunung Ciremai), rivier Tjijolan (Sungai Cijolang), dan hingga ke pertemuan sungai Cisande (Cisadane) dan Losari (aan de zamenvloeijing van de rivieren Tjisandé en Lossarie),” kata warga Kuningan yang berasal dari Andamui Kecamatan Ciwaru ini.
Garis gambaran perkembangan Sejarah Kuningan mungabur lagi dibawah bayangan pengaruh Mataram kepada Cirebon. Kemudian dengan jatuhnya Cirebon dibawah Kekuasaan VOC sejak tahun 1682 malapetaka sebagai akibat system monopoli VOC menimpa rakyat Kuningan. Dengan memasuki abad ke-19 setelah pembubaran VOC nasib nasib rakyat tidak menjadi lebih baik dibawah kekuaaaan Herman William Daendels, pengaturan mengenai pengurusan “tanah-tanah Cirebon dan para Sultan dijadikan pegawai-pegawai dari raja Belanda dengan pangkat dan Jabatan Bupati, Wedana di Daerah Kuningan ada beberapa orang Tumenggung yang dibawahi oleh Sultan Kesepuhan antara lain di Kuningan dan Cikaso”. Kemudian kekuasaan para Sultan dihapuskan oleh Raffles dan diangkat Bupati – Bupati sebagai pegawai pegawai biasa dalam pemerintahan. Pada 5 Januari 1819 dikeluarkan Keputusan Komisaris Jenderal Nomor 23 untuk membentuk Kabupaten Kuningan, tetapi wilayah administratifnya baru meliputii bagian selatan wewengkon Kabupaten Kuningan yang sekarang (tahun 1978).
Pemerintah Kuningan seharusnya mengkaji ulang mengenai Perda 1978 dan membuka mata akan sejarah Kabupaten Kuningan agar tidak disalahartikan oleh masyarakat.
(Sumber : Buku 5 Januari Sebagai Hari Jadi Kabupaten Kuningan Karya Kang Tendy Chaskey dan Perda Kabupaten Kuningan Tentang Hari Jadi Kabupaten Kuningan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.