Peluang dan Tantangan Pelaku UMKM Kabupaten Kuningan di Era Revolusi Industri 4. 0.
suarakuningan.com – Komunitas peduli UMKM Kuningan (K-PUK) mengadakan kegiatan Ngobrol Asik Santai (NGOBRAS) yang ke 2 dengan tema “peluang dan tantangan pelaku UMKM Kabupaten Kuningan di era revolusi industri 4. 0.” Sabtu (14/12)
Kegiatan yang berlangsung di Kedai Kopi Salma Sindangagung tersebut di modetori oleh ahmad mansyur selaku koordinator K-PUK, dan dihadiri oleh rany febriani.,S.S,.M.Hum (anggota DPRD Komisi 2 Kabupaten Kuningan), Sulistio (pengusaha pupuk organik), Hj. Heni Susilawati (Ketua KPU Periode 2013-2018), dan Kang Biki (Owner Cofee Cold Brew) serta puluhan pelaku UMKM Kabupaten Kuningan.
Koordinator K-PUK Ahmad Mansyur yang sekaligus moderator dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan yang kedua dengan mengundang beberapa narasumber yang ahli dibidangnya.
“kegiatan ini rutin kami lakukan seminggu sekali dengan melibatkan pelaku UMKM. Kita melakukan diskusi dan sharing terkait kendala dan hambatan yang dirasakan oleh para pelaku UMKM,” paparnya.
Sementara, Anggota DPRD Komisi 2, Rany Febriani.,S.S.,M.Hum menyatakan bahwa di era yang serba digital ini masyarakat khususnya para pelaku usaha harus lebih aware terhadap perkembangan zaman yang kian pesat. Pemerintahpun akan siap mendukung perkembangan usaha di era digitalisasi ini meskipun secara aturan belum tertuliskan secara eksplisit.
Sementara, Anggota DPRD Komisi 2, Rany Febriani.,S.S.,M.Hum menyatakan bahwa di era yang serba digital ini masyarakat khususnya para pelaku usaha harus lebih aware terhadap perkembangan zaman yang kian pesat. Pemerintahpun akan siap mendukung perkembangan usaha di era digitalisasi ini meskipun secara aturan belum tertuliskan secara eksplisit.
“Di era revolusi industri 4.0 para pelaku usaha harus siap dengan perubahan usaha dari kovensional ke arah digitalisasi terkhusus para pelaku usaha pemula. Kami dari pemerintahan pun akan terus mendorong setiap usaha-usaha yang dilakukan oleh UMKM meskipun kami sadar secara aturan belum bisa mengcover seluruhnya, namun hal tersebut jangan dijadikan hambatan bagi para pelaku usaha,” tuturnya.
Sedangkan Sulistyo selaku pengusaha pupuk organik, menyebut bahwa digitalisasi terhadap usaha merupakan hal harus dilakukan melihat zaman yang sudah berubah dari era konvensional ke era digitalisasi.
“Ada dua faktor yang harus dipahami oleh para pelaku usaha yaitu faktor internal yang meliputi kesiapan individu dalam membangun usaha serta faktor eksternal yang merupakan faktor pendukung yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya suatu usaha seperti halnya adanya aturan yang jelas dan dukungan dari pemerintah,” tutur Sulistiyo.
Sedangkan Asep Papay peserta dan pelaku bisnis online yang juga aktif di Jabar Quick Response (JQR) berharap pemerintah harus ikut andil dalam pengembangan UMKM yang dilakukan oleh masyarakat Kuningan.
“Pemerintah jangan hanya memanfaatkan pelaku usaha sebatas hadir dalam acara-acara seremonial yang diselenggarakannya tetapi juga ikut mendampingi para pelaku usaha sehingga mereka bisa merasakan manfaat dari hadirnya pemerintah,” ujar Asep.
Sedangkan Hj. Heni Susilawati, mengatakan bahwa kegiatan diskusi terkait UMKM ini harus terus di galakan sehingga banyak masyarakat bisa teredukasi dengan adanya kegiatan tersebut.
“Kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Peduli UMKM Kuningan (K-PUK) ini sangat bagus sekali karena langsung menyentuh kepada masyarakat umum yang memang konsen dibidang usaha. Kegiatan yang seperti ini harus sering dilakukan sehingga banyak informasi yang didapat dan tentunya masyarakat akan lebih teredukasi melalui diskusi ini,” pungkas Heni.(Humas K-PUK/Cucun/red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.