Anak Berkebutuhan Khusus Harus Mendapatkan Pendidikan yang Bermutu

oleh : Pipit Fitriany 

Prodi PGMI Unisa

Suarakuningan - Anak yang berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kekurangan dalam bidang kognitif, sosial ataupun mental sehingga mengalami masa perkembangan yang begitu lambat karena dipengaruhi oleh beberapa hambatan. Anak berkebutuhan khusus juga terbagi menjadi beberapa bagian salah satunya dalam kesulitan belajar yaitu diseleskia. Dengan begitu, Anak berkebutuhan khusus akan berbeda dengan anak lain yang memiliki jiwa normal. 

Contohnya, anak diseleksia akan kebingungan pada saat membaca karena merasa bacaan nya itu bergoyang. Adanya anak berkebutuhan khusus berawal dari anak-anak yang mengalami kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Semula anak-anak itu biasa seperti anak normal tetapi dari kesehariannya dia merasa tak mempunyai teman maka dia merasa di asingkan sehingga anak tersebut mengalami depresi. 

Anak yang berkebutuhan khusus, di akibatkan oleh faktor genetik maupun faktor lainnya. Biasanya, faktor genetik yang berpegaruh besar terhadap anak yang mempunyai kekurangan. Penyebab dari anak kebutuhan khusus ini mengakibatkan anak-anak kurang semangat dalam melakukan aktifitasnya sehingga anak tersebut merasa dikucilkan oleh lingkungan sekitar maupun lingkungan pendidikan. 

Maka dari itu, dijelaskan bahwa anak yang mengalami kesulitan belajar akan terlihat pada saat masuk sekoah tetapi baru gejalanya saja. Bagaimana anak bertingkah laku kepada temannya pada saat belajar maupun bersosial, apakah mengganggu temannya atau berlari-lari disaat jam pelajaran berlangsung atau malah diam saja acuh tanpa menghiraukannya. Pendidikannya pun akan berbeda dengan anak yang normal, sehingga membutuhkan bimbingan dan arahan yang lebih besar baik dalam aspek kepribadiannya dan sosial.

Menurut thompson (2010:2) Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang secara signifikan memiliki kesulitan yang lebih besar dari anak-anak lain seusianya. Kesulitan tersebut bisa dalam hal menyelesaikan pekerjaan sekolah, juga dalam berkomunikasi atau berperilaku sehingga menuntut dibuatnya ketentuan pendidikan khusus untuk mereka. Pendapat lain juga mengatakan (Garnida, 2015: 1) Anak berkebutuhan khusus secara umum yaitu anak yang mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan .

Anak berkebutuhan khusus memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya, serta membutuhkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing anak. Jadi, anak berkebutuhan khusus merupakan tantangan besar bagi seorang pendidik untuk bisa memberikan peluang untuk lebih berprestasi dalam beberapa bidang sehingga tidak bisa di pandang sebelah mata oleh anak yang lainnya.***

Artikel lainnya:

Peran Kyai di Pondok Pesantren

Pandangan dan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Nikah Muda

Artikel Kolom Ragam Februari 09, 2020