Asisten Apoteker dan Mahasiswa PAI Universitas Islam Al-Ihya Kuningan
suarakuningan - Kuliah merupakan pendidikan formal lanjutan dari sekolah menengah atas yang dilaksanakan di perguruan tinggi dengan berbagai bidang keahlian akademik, perguruan tinggi dapat berupa negeri maupun swasta yang dapat berbentuk universitas, sekolah tinggi, politeknik, institut, dan akademi.
Kuliah memiliki tiga jenjang, yang pertama adalah strata 1 dengan gelar sarjana untuk lulusannya; yang kedua adalah strata 2 atau magister dengan gelar master untuk lulusannya; dan yang ketiga tingkat paling tinggi adalah strata 3 atau doktoral dengan gelar doktor bagi lulusannya. Namun ada juga selain strata adalah kuliah diploma berbeda dengan strata yang lebih mementingkan teori dengan perbandingan teori 60% dan praktek 40%, sedangkan diploma dalam kuliahnya lebih mementingkan skill praktek daripada teori dengan perbandingan praktek 60% dan teori 40% agar lulusannya lebih siap untuk bekerja, dimulai dari diploma 1 sampai dengan diploma 3.
Sebagian masyarakat Indonesia menilai bahwa kuliah itu tidak penting karena kurang memberi manfaat pada kehidupannya dalam mencari nafkah, paradigma tersebut biasanya didapatkan pada masyarakat yang tidak merasakan kuliah atau mereka yang kuliah namun kecewa dengan hasil kuliahnya.
Hemat saya dogma tersebut berbahaya karena dapat mendiskreditkan orang yang berkuliah dan mereduksi makna kuliah hanya untuk mencari pekerjaan semata, kuliah dinilai semata-mata hanya untuk mencari pekerjaan yang enak setelah lulusnya dan menjadi PNS atau orang kaya. Padahal tidak mesti demikian karena kuliah adalah tempat untuk mendapatkan dan mendalami ilmu atau passion yang kita miliki sehingga menjadi ahli dan dapat berguna bagi masyarakat.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi dan keterampilan diri yang akan berguna bagi dirinya dan masyarakat (UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003). Pendidikan kuliah memiliki banyak manfaat dibandingkan hanya mendapatkan ilmu atau gelar semata, dengan berkuliah manfaat yang kita dapatkan sangat banyak beberapa diantaranya adalah: ilmu yang mumpuni, pengajar yang berkompeten, ijazah, legalitas ilmu, memperluas relasi, berorganisasi, dan masih banyak lagi lainnya.
Mari kita analogikan lulusan yang berkuliah dengan yang tidak berkuliah, seperti lulusan perguruan tinggi ilmu kedokteran yang memiliki legalitas dalam ilmunya berupa ijazah –dalam bentuk fisik- dan pengajar berkompeten ketika membuka praktek (baca: seperti klinik) maka akan lebih dipercayai keilmuannya dibandingkan dengan orang yang tidak berkuliah namun hanya mengandalkan pengalaman saja tentu akan berbeda. Disini penulis tidak bermaksud untuk mendiskriminasi orang yang tidak berkuliah namun hanya mengutarakan betapa pentingnya ilmu disertai dengan legalitas.
baca juga: Mari Ikut Andil dalam Pembangunan Global
Kuliah lah! Namun jangan asal kuliah saja. Luruskan niat kuliah dan belajarlah dengan keras jangan terlalu santuy karena tentunya kita akan menjadi orang yang tertinggal –disini penulis juga mengingatkan pada diri sendiri, self reminder- karena ketika berkuliah fasilitas yang disediakan oleh kampus sangat banyak untuk menunjang pendidikan selama kuliah, maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya.
Akan berbeda hasilnya orang yang berkuliah dengan niat yang kuat untuk belajar dibanding orang yang berkuliah hanya untuk mengejar gengsi –karena memang sebagian orang juga menilai kuliah itu keren- semata. Ataupun yang hanya mengikuti perintah orang tua, hasil yang didapat dari orang yang benar-benar berniat kuliah akan memanfaatkan fasilitas kampus dengan baik dan belajar tidak hanya di kampus saja, ketika lulus pun ia akan tetap mendalami ilmunya serta mengaplikasikannya.
Orang yang berkuliah hanya dengan gengsi saja cenderung mendapatkan hasil yang tidak memuaskan semisal tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai, sehingga yang seperti itulah orang yang akan mendapatkan penilaian kuranng baik di masyarakat.
Indonesia termasuk negara yang sangat mendukung masyarakatnya untuk memiliki pendidikan tinggi untuk berkontribusi terhadap masyarakat dan negara, buktinya Indonesia negeri tercinta kita ini banyak mengeluarkan beasiswa untuk anak bangsanya yang berprestasi, beasiswa di dalam negeri maupun di luar negeri dibuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang menginginkannya.
Beberapa contoh beasiswa yang diberikan oleh negara adalah bidikmisi yang diselenggaraknaan oleh dikti, lembaga pengelolaan dana pendidikan (LPDP) yang diselenggarakan oleh kementrian keuangan, beasiswa unggulan yang diselenggarakan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan, beasiswa program beasiswa santri berprestasi (PBSB) yang diselenggarakan oleh kementrian agama, dan yang terakhir adalah beasiswa kemenkominfo.
Beasiswa yang diberikan oleh negara disebabkan karena banyaknya potensi masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang setelahnya akan berkontribusi pada masyarakat dan negara serta ikut serta dalam pembangunan negara. Besarkan hati kita luaskan ilmu kita dengan berkuliah dan jangan termakan dogma subjektif orang yang mendiskreditkan makna kuliah, jadikan motivasi untuk terus belajar dan buktikan besar manfaatnya di masyarakat.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.