Penulis : Sri Melynda (SriMel IGen) IG @srimel_02
Mahasiswa Biasa Universitas Islam Al-Ihya Kuningan
suarakuningan - Nongkrong merupakan aktivitas berkumpul bersama teman di suatu tempat. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh kalangan mahasiswa ketika jam kelas telah usai atau di waktu luang. Di Kuningan sendiri tempat untuk nongkrong terbilang banyak, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir cafe, kedai, warkop banyak bermunculan.
Tempat-tempat tersebut memberikan pelayanan mulai dari ruangan yang luas, makanan dan minuman, gratis wifi, tempat Instagramable sehingga membuat betah berlama-lama disana. Biasanya nongkrong dilakukan sendiri, berdua bersama teman ataupun secara berkelompok untuk menyamarkan status kejombloan seseorang.
Mahasiswa dapat diartikan setiap orang yang mengikuti pealajaran di perguruan tinggi untuk memperoleh status sarjana (Sarwano). Beban menjadi seorang mahasiswa tentu bisa dikatakan berat dengan beban tugas yang menumpuk setiap harinya. Maka aktivitas nongkrong dilakukan untuk menghilangkan kepenatan setelah mengikuti perkuliahan.
Aktivitas yang terjadi saat nongkrong berlangsung biasanya mengobrol bersama teman-teman mulai dari permasalahan yang sepele hingga permasalahan yang dianggap serius. Selain menjadi kegiatan menghilangkan kepenatan, nongkrong juga merupakan kegiatan sosial dimana adanya interaksi antar sesama teman. Biasanya orang akan menjadi lebih akrab dan lebih mengenal apabila sering nongkrong bersama.
Aktivitas nongkrong sendiri tidak selalu bermakna negatif. Kebanyakan orang, bahkan orang tua menganggap nongkrong merupakan aktivitas membuang waktu dan menghamburkan uang. Padahal hal itu tidak sepenuhnya benar, banyak hal positif yang bisa diambil ketika nongkrong berlangsung. Kafe, kedai atau tempat nongkrong lainnya sebenarnya tempat dimana arus informasi terus berputar.
Setiap orang bebas berinteraksi dan membicarakan hal apapun tanpa adanya sekat atau pembatas kepada teman. Biasanya ketika nongkrong orang akan tanpa sengaja mencurahkan isi hatinya tanpa diminta dan orang lain akan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.
Baca juga: Nama Adalah Eksistensi Diri
Baca juga: Nama Adalah Eksistensi Diri
Budaya Nongkrong menjadi gaya hidup dan trend bagi mahasiswa. Bagi mereka nongkrong bergeser makna bahwa dari berkumpul bersama bisa dijadikan hal yang bermanfaat. Mereka datang ke kafe/kedai tidak hanya sekedar untuk berkumpul-kumpul, membicarakan sesuatu hal ataupun bersantai. Lebih dari itu nongkrong bagi mahasiswa dijadikan ajang untuk bersilaturahmi, berdiskusi, berorganisasi,dan berkarya.
Kegiatan berorganisasi untuk diskusi biasanya dilakukan di kafe dengan tujuan agar kegaiatan berjalan lebih santai. Berbeda apabila diskusi dilakuan ditempat seperti kelas, ruangan, atau forum tertutup, biasanya diskusi berjalan alot dan diantaranya kadang merasa canggung mengutarakan pendapatnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan nongkrong tidak selamanya bermakna negatif. Banyak hal positif yang bisa diambil dari kegaiatan nongkrong bersama teman-teman. Kepenatan saat kuliah bisa hilang saat berkumpul bersama teman-teman, permasalahan yang dimiliki kadang bisa terselesaikan dengan mudah atas saran yang diberikan.
Nongkrong sendiri bisa dijadikan ajang untuk saling bersilaturahmi, berdiskusi , berorganisasi sehingga pola pemikiran kita dapat berubah karena bergaul dengan banyak orang. Jadikan nongkrong menjadi tempat mencari ilmu dan berinteraksi dengan banyak orang, sebab semakin kita banyak mengenal orang pengetahuan kita akan bertambah. Setidak banyak pelajaran yan bisa diambil dari orang yang kita temui melalui kisah yang ia ceritakan saat nongkrong bersama.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.