suarakuningan - Ajay Ahdiyat (Azhar Natsir Ahdiyat) lahir pada tanggal 25 Februari 1995 di Kuningan, Jawa Barat.
Ajay tertarik dengan dunia seni rupa sejak kecil, hingga sekitar tahun 2014 mulai aktif berkarya di kampus Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung.
Saat ini, Ajay mengerjakan projek kesenirupaannya di Kuningan dan Bandung. Selain itu, Ajay pun berkecimpung di dunia desain grafis, serta aktif mengajar di Program Studio Desain Komunikasi Visual.
Ajay tertarik dengan dunia seni rupa sejak kecil, hingga sekitar tahun 2014 mulai aktif berkarya di kampus Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung.
Saat ini, Ajay mengerjakan projek kesenirupaannya di Kuningan dan Bandung. Selain itu, Ajay pun berkecimpung di dunia desain grafis, serta aktif mengajar di Program Studio Desain Komunikasi Visual.
Benang Merah Exhibition Na Arthouse
Ajay beberapa kali mengikuti pameran seni rupa dan desain di tingkat nasional dan internasional, di antaranya adalah Indonesia Drawing Festival tahun 2015 di Bandung, International Communication Design Exhibition tahun 2016 di Korea Selatan, Poster Exhibition tahun 2018 di Myanmar, Pameran tunggal "Sure" tahun 2018 di Bandung, dan lain-lain.
Karya Ajay sebagian besar membicarakan berbagai pemikirannya tentang hal-hal yang berada di sekitar, maupun yang ada pada dirinya. Kebanyakan karya Ajay merupakan karya drawing dan ilustrasi, baik yang dibuat menggunakan teknik konvensional, maupun digital.
Karya Ajay sebagian besar membicarakan berbagai pemikirannya tentang hal-hal yang berada di sekitar, maupun yang ada pada dirinya. Kebanyakan karya Ajay merupakan karya drawing dan ilustrasi, baik yang dibuat menggunakan teknik konvensional, maupun digital.
Bagi Ajay, Karya rupa sebagaimana produk budaya lainnya adalah sebuah representasi atas pemikiran, gagasan, dan konsep tertentu. Ia berbicara mewakili sang perupa. Perupa sebagaimana pun manusia pada umumnya, tentu memiliki berbagai keresahan dalam pikirannya.
Ia senantiasa memikirkan dan berbicara apapun mulai dari yang sifatnya 'remeh-temeh' sampai ke hal-hal 'besar'. Karya-karya saya adalah representasi dari pikiran tentang berbagai hal, baik yang ada di sekitar maupun pada diri sendiri, sesederhana melihat bagaimana manusia menjalani hidup. Kadang memikirkan A, setelah itu berbicara B, dan seterusnya.
“Saya percaya bahwa karya saya adalah buah pemikiran tentang "bagaimana manusia memikirkan atau membicarakan suatu hal", Ia (karya) tidak lebih dari sekedar 'tanda visual' yang dapat dimaknai oleh khalayak secara polysemi, multitafsir, arbitrer, dan sejenisnya. Ia (karya) tidak mutlak sebagaimana apa yang saya pikirkan, namun jika saya dan anda memiliki reference yang kurang-lebih sama, maka kita sebenarnya sedang membicarakan hal yang sama juga, Manusia.” ujarnya pada Mang Sukun melalui pesan Whatsapp.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.