Penulis : Sri Melynda IG @srimel_02
Mahasiswa Biasa Universitas Islam Al-Ihya Kuningan
Virus Corona melemahkan perekonomian masyarakat. Hal ini yang dirasakan para pedagang kaki lima. Himbauan untuk tetap berada didalam rumah saja, nyatanya tidak dapat dirasakan oleh banyak kalangan. #Dirumahaja nyata nya berlaku bagi mereka yang bekerja pada sektor swasta, pemerintahan, perkantoran.
Bagi pedagang kaki lima yang berpenghasilan seadanya, berdiam diri dirumah hanya akan menyumbat sumber keuangan saja. Ada anak yang harus diberi makan, ada kompor yang harus tetap hangat.
Masih banyak pedagang kaki lima yang harus pergi kepasar. Semata-mata dilakukan untuk dapat menghidupi anggota keluarga. Sebagai seorang anak dari pedagang kecil, virus ini tentu telah menghambat perekonomian. Dampak dari virus ini menjadikan enggan nya masyarakat untuk pergi keluar rumah. Dan membuat omset penjualan menurun drastis.
Hal ini dirasakan oleh para pedang kecil di Jalan siliwangi. Semenjak ditetapkan masa 14 hari di dalam rumah. Penjualan dagangan mereka merosot begitu signifikan. Toko-toko yang biasanya terlihat ramai, kini sepi pembeli. Aktivitas jual beli pun nampak lesu, sebab pembeli khawatir untuk pergi ketempat keramaian.
Baca juga: Nongkrong Menjadi Trend Mahasiswa
Baca juga: Nongkrong Menjadi Trend Mahasiswa
Kini yang menjadi pertanyaan bagaimana peran pemerintah dalam menghadapi kasus ini ? Setidaknya pemerintah ada tanggung jawab untuk mengurusi rakyatnya. Tidak semua orang dapat melakukan pekerjaan didalam rumah.
Bagi para pedagang hal itu tidak dapat dilakukan. Jika berdiam dirumah menjadi solusi bagi sebagaian orang. Bagi kami ini menjadi sebuah hambatan karena dapat mematikan sumber keuangan.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.