oleh : Coach Ari (Trainer Amco / Leadership Trainer / Kepala Bagian Pembinaan Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam / Konsultan Permasalahan Pelajar dan Pemuda / Trainer Muda Kuningan / Mahasiswa Semester Akhir Pasca Sarjana Uniku Prodi Magister Manajemen / Instruktur Senam Kebugaran / Penulis Buku “Kembali Kepada Fitrah” )
Dari Aisyah radhiallahu’anha, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Carilah oleh kalian keutamaan lailatul qadr (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”.
“Malam kemuliaan” dikenal dengan malam Lailatul Qadr, yaitu satu malam yang penuh dengan kemuliaan, keagungan dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala, karena menurut Malik Fahd malam itu merupakan permulaan diturunkannya al-Quran.
Hal ini ditunjukkan oleh Firman Allah Ta’ala:
“(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al-Qadr: 1-5).
Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma dan yang lainnya berkata, ‘Allah telah menurunkan al-Quran dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah (di langit dunia) secara langsung (sekaligus), kemudian menurunkannya kepada Rasulullah secara berangsur-angsur sesuai dengan peristiwa-peristiwa (yang terjadi semasa hidupnya) selama dua puluh tiga tahun’. Itulah salah satu alasan mengapa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam perintahkan umatnya agar sungguh-sungguh mencari keutamaan malam Lailatul Qadr ini.
Namun, diperlukan kesadaran dan kesabaran dalam menyambut malam yang penuh kemuliaan tersebut. Kita yakini bahwa jika kita diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk menyelesaikan Ramadhan di tahun ini, pastilah malam lailatul qadar itu akan kita lewati. Hanya apakah kita sedang melaksanakan ibadah atau tidak, itu yang perlu kita sadari. Sadar, bahwa waktu lailatul qadar yang Allah rahasiakan adalah agar kita senantiasa menjaga dan meningkatkan ibadah kita khususnya di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
Seperti kematian, karena kita tidak tahu waktu datangnya kapan, maka setiap hari bahkan setiap detik kita harus mempersiapkannya.
Baca Juga: Ramadhan, Pilihlah Teman Yang Punya Iman
Seperti Ramadhan, semakin akan berakhir kita harus lebih meningkatkan ritme (proses) ibadah kita agar mendapatkan predikat takwa karena belum tentu tahun depan masih bisa bertemu lagi. Begitupn kematian, meskipun datangnya beda dengan Ramadhan karena tidak harus nunggu tahun depan, maka seharusnya kita sadar bahwa jika bertambah umur seharusnya semakin sadar bahwa semakin sedikit juga jatah hidup kita di dunia. Dan tentu harus lebih bersungguh-sungguh beramal untuk menambah bekal melanjutkan perjalanan setelah meninggal.
Selain itu, karena waktu malam lailatul qadar itu Allah batasi sampai waktu fajar, maka tentunya perlu kesabaran dalam melaksanakan setiap proses ibadah. Bersabar menahan godaan, melawan kemalasan. Insya Alloh, meskipun sekarang sudah memasuki malam yang ke 26 Ramadhan, masih ada kesempatan untuk kita agar lebih sadar dan sabar dalam menyambut lailatul qadar. Manfaatkan waktu yang tersisa, khususnya di malam ke 27 dan 29.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.