suarakuningan – Pada hari ini Sabtu tanggal 06 Juni 2020 Universitas Kuningan (Uniku) tepat berulang tahun di usia yang ke 17. Tak ada momen perayaan di ulang tahun “sweet seventeen” dikarenakan masih dalam situasi dan kondisi pandemic covid 19. Namun, Uniku tetap mengambil esensi yang menarik untuk terus tetap berkarya dan menjadi tumbuh dewasa di usia sweet seventeen tersebut.
“Di usia 17 tahun ini, kalau kata anak milenial atau ABG menyebutnya sweet seventeen adalah usia yang penuh semangat menuju kemandirian dan kedewasaan. Dikarenakan dalam keadaan pandemic, tak ada perayaan special seperti setiap tahunnya. Kita “Dirumah Aja” ambil esensinya untuk terus tetap berkarya, lebih dewasa dan terus menumbuhkan kepercayaan di masyarakat,” kata Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., saat dimintai keterangannya, Sabtu (6/6).
Dies natalis tahun-tahun sebelumnya selalu dirayakan dengan melibatkan banyak orang mulai dari mahasiswa, staf karyawan dan dosen Uniku, namun dalam momen special sweet seventeen kali ini, hanya mengambil momen syukur dan introspeksi melalui dies natalis.
“Walaupun tak ada perayaan, Dikdik sapaan akrabnya, mengajak kepada seluruh civitas akademika Uniku untuk bisa membangkitkan rasa kebanggaannya terhadap Uniku termasuk di kalangan masyarakat. Kita bersyukur, introspeksi diri, mengevaluasi capaian yang sudah diraih dan berusaha untuk memperbaikinya dimasa yang akan datang. Semangat sebagai kolektivitas inilah yang menjadi momentum untuk mengaktualisasikan semangat awal berdirinya Uniku,” ujarnya.
Di usia ke 17 ini, ada kebanggaan lagi yang berhasil diraih oleh Uniku selain dies natalis sweet seventeen adalah dengan diraihnya peringkat ke 17 sebagai kampus terpopuler di Jawa Barat versi 4ICU.org atau Unirank.
“Alhamdulillah, di momen special ini juga, Uniku mendapatkan hadiah prestasi dengan diraihnya peringkat 17 sebagai kampus terpopuler di Jawa Barat dan peringkat ke 113 di Indonesia versi Unirank. Uniku mampu disejajarkan dengan beberapa perguruan tinggi ternama lainnya di kota-kota besar. Bahkan, bukan hanya itu saja, dalam kesempatan yang berbahagia ini, kembali mendapatkan prestasi dengan sebagai penerima kuota 150 program beasiswa KIP Kuliah dari Pemerintah,” jelasnya.
Lebih jauh, sambung Dikdik, bagi Uniku, dies natalis memiliki makna penting bukan hanya sebagai penanda bertambahnya usia saja. Tetapi, juga sebagai penanda tingkat kedewasaan dalam berkarya.
“Dies natalis ke 17 kali ini menjadi momentum bagi Universitas Kuningan (Uniku) untuk menguatkan komitmen akan perubahan demi mencapai kemajuan. Selamat dies natalis ke 17, Uniku tetap jaya…!!!,”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan (YPSAK) Drs. Uri Syam, SH., MH., menyampaikan, dirgahayu Universitas Kuningan dalam ulang tahun yang ke 17
dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami kami atas nama Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan (YPSAK) sebagai badan hukum penyelenggara yang terdiri atas organ pembina, pengawas dan pengurus.
“Dalam kesempatan ini pula, jangan melupakan sejarah bahwa berdirinya Universitas Kuningan (Uniku) itu tidak lepas dari gagasan dari Bupati Arifin Alm) yang mengajak Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan (YPSAK) untuk mendirikan sebuah universitas ajakan itu kami sambut dengan gembira. Karena pada saat itu, kami mengelola 4 (empat) Sekolah Tinggi kalau dijadikan satu menjadi sebuah Universitas, maka efesiensi dan efektivitas pengelolaan akan menjadi lebih baik,” tuturnya.
Berdasarkan itu, kita juga ingin mengucapkan terimaksih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan Bupati-Bupati selanjutnya yang tetap menjaga konsistensi untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan kepada Uniku dan
YPSAK.
“YPSAK meminta kepada badan pengelola Rektor dan kawan-kawan untuk tetap mengedepankan peningkatan mutu baik itu lulusan atau proses belajar-mengajar,” ujarnya.
Peningkatan mutu itu dicanangkan agar supaya kita bisa membedakan antara PTN dan PTS yang bermutu. Sekarang tidak ada lagi perbedaan antara PTN dan PTS dari segi status. Tetapi, dari segi mutu, dalam hal mutu ini Pemerintah sudah mengakui bahwa institusi uniku dalam posisi akreditasi amat baik yaitu B.
“Kemudian, banyak prodi-prodi yang hampir 80% sudah terakreditasi B dan A, itu artinya ada pengakuan dari Pemerintah, bahwa Uniku itu merupakan perguruan tinggi yang bermutu.
Disamping itu juga, pengakuan dari masyarakat semakin meningkatnya jumlah perserta didik yang mengikuti perkuliahan dari tahun ketahun selalu meningkat, itu berarti kepercayaan masyarakat kepada Uniku tetap meningkat.
Lebih jauh, sambung Uri sappan akrabnya, YPSAK selalu mencanangkan peningkatan mutu kepada badang pengelola dan hal ini telah direspon dengan baik oleh badan pengelola dibawah kepemimpinan Rektor saudara Dr. H. Dikdik Harjadi,M.Si. dan kawan-kawan semuanya sehingga kita mencapai prestasi-prestasi yang membanggakan.
“Posisi urutan Uniku menurut Uni Rank di Jawa Barat, kita menduduki urutan ke 17 dan di Indonesia atau nasional urutan ke 113 dari 573 perguruan tinggi. Oleh karena itu, atas prestasi itu kami ucapkan terima kasih kepada Rektor dan seluruh jajaran badan pengelola yang telah mampu membawa Uniku kepada posisi papan atas jajaran perguruan tinggi di Jawa Barat dan Indonesia. Mudah mudahan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan Uniku kedepan,” pungkasnya. (Sep/humas uniku/red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.