Desa Kutaraja termasuk desa tertua di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
(Baca:
Desa yang Sudah Ada di Kuningan Timur pada Abad ke-17 )
Banyak nilai sejarah dan fakta sejarah yang terdapat di Desa Kutaraja dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia, hal itu tidak terlepas dari ketokohan dan peran serta Kuwu Desa Kutaraja serta masyarakat dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga Desa Kutaraja menjadi Basis para pejuang.
Mbah Kuwu Baron Pradjadisastra adalah Kuwu sekaligus pejuang yang saat itu menjadi tokoh yang disegani di wilayah Karesidenan Tjirebon. Sehingga Desa Kutaraja pernah menjadi tempat hijrahn
ya Pasukan Siliwangi saat pergerakan pasukan Siliwangi menuju pemerintahaan RI yang dipindahkan ke Jogjakarta. Kutaraja juga pernah menjadi tempat hijrahnya/ evakuasi pemerintahan Keresidenan Tjirebon. Kantor Karesidenan Tjirebon saat itu di rumah Mbah Kuwu Baron Pradjadisastra. Kurang lebih selama 2 bulan Karesidenan Tjirebon berada di Desa Kutaraja.
Pemerintahan Republik Indonesia, Pemerintahan Karesidenan Tjirebon dan Pangdam Siliwangi sangat berterima kasih kepada Mbah Kuwu Baron Pradjadisastra serta para pejuang dan masyarakat Desa Kutaraja.
Pada tahun 1949 Residen Tjirebon (Cirebon) memberikan piagam penghargaan untuk Mbah Kuwu Baron Pradjadisastra atas jasa-jasanya dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia.
Mbah Kuwu Baron & Nyi Kuwu Baron (Mbi Suwari) memiliki 8 orang putera/ puteri :
1. Mih Hj. Titi (Cineumbeuy)
2. Wa Amu terkenal dengan sebutan Mak Uwa Cirebon
3. Abah Abu Wangsasasmita (Subang/ Serang)
4. Abah Abas Effendi
5. Mak Uju istri dari Abah Kiyai Enjo
6. Abah Kuwu Ulun Bahrum
7. Abah Ulis Salmun (Abah Amun)
8 Mih Hj. Juah Haeriyah terkenal dengan sebutan Wa Guru
Banyak orang yang tidak tahu bahwa Desa Kutaraja mempunyai peran yang sangat menentukan dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, bahkan Mbah Kuwu Baron Pradjadisastra adalah Kuwu terbaik dan menjadi tauladan di wilayah Kabupaten Kuningan bahkan di Karesidenan Tjirebon.
Demikian sejarah singkat ini disampaikan agar kita bangga menjadi warga Desa Kutaraja dan tetap mengabdi untuk kebaikan negeri ini umumnya dan khususnya Desa Kutaraja.
Wassalam
Sumber tersebut belum ada kesepakatan masyarakat umum Dar itu hanya menyatakan kesepihakan keluarga tertentu aja banyak tokoh Kutaraja yang tidak di cantumkan itu semua dampak dari hasil kemarin kepemilihan kepala desa Kutaraja tahun 2019
BalasHapusSungguh sangat naif ketika menyikapi suatu fakta sejarah dihubungkan dengan Pilkades. Kalaupun ingin melengkapi fakta sejarah saya persilahkan. Tidak perlu saling menjelekkan satu dengan lainnya. Seharusnya kita bangga jika ada tokoh atau sesepuh kita diakui keberadaannya serta kontribusinya dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan RI.
Hapus