"Dewan Kebudayaan Kuningan harus menggerakkan dan mendorong kebudayaan sebagai pondasi karakter bangsa, khususnya karakter masyarakat Kuningan yang memegang prinsip-prinsip dan nilai-nilai luhur", demikian harapan disampaikan Inisiator Gerakan KITA, Drs. H. Ikhsan Marzuki, MM, Jum'at (04/09).
Merujuk pada harapannya itu, Ikhsan mencontohkan negara Korea Selatan dan Jepang, yang meskipun telah menjadi negara modern dan secara perekonomian maju, negara-negara ini tetap mampu mempertahankan kebudayaan sebagai identitas mereka tanpa khawatir terdominasi dengan budaya asing.
Selain itu Ikhsan berharap Dewan Kesenian Kuningan tidak sekedar menghimpun, merawat, dan melestarikan kebudayaan yang ada, tetapi juga harus mampu mendorong dan mengembangkannya.
"Dewan Kebudayaan Kuningan harus mampu melakukan kajian, penelitian dan pengembangan budaya lebih lanjut, khususnya di lingkup Kuningan. Kebudayaan khas Kuningan harus didorong berkembang menyesuaikan jaman, dan bukan cuma dilestarikan lalu dianggap produk antik yang cocok untuk dijadikan penghuni museum," jelas Ikhsan.
Ikhsan mencontohkan sejarah berkembangnya batik. Dahulu, batik hanya sebatas digunakan sebagai kain atau jarik. Baju orang jaman dahulu lebih banyak polos atau lurik (garis-garis). Lalu penggunaan batik mulai keluar dari pakem saat orang memanfaatkan kain batik sebagai baju.
Ternyata budaya atau tradisi menggunakan batik yang keluar dari pakem tersebut justeru ramai-ramai diikuti oleh masyarakat. Maka akhirnya kini batik berkembang pesat di seluruh Indonesia, ujar Ikhsan.
“Mudah-mudahan Dewan Kebudayaan Kuningan bisa mendorong kebudayaan khas Kuningan bisa berkembang menyesuaikan jaman lalu dikenal tidak hanya lokal, tapi menasional, syukur bisa menginternasional,” tutup Ikhsan.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.