“Gejolak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 ini pun berdampak pula di Kabupaten Kuningan. Covid-19 yang menghantam Kuningan bagaikan sebuah perfect storm yang setidaknya memberi dampak besar bagi perekonomian,” ujar Achmad Mansur Koordinator K-PUK.
Ia menjelaskan bawha rendahnya daya beli masyarakat, bertambahnya PHK besar-besaran, dan meningkatnya angka pengangguran adalah tanda yang paling mudah untuk diamati bahwa sedang terjadi resesi ekonomi akibat belum adanya kepastian sampai kapan pandemi Covid-19 dapat dikendalikan.
“Ditilik dari fenomena tersebut, maka harus dipahami kondisi ini bukan hanya ada di Kuningan saja, namun hampir terjadi di belahan dunia mana pun. Seperti yang kita ketahui bersama pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-2 minus 5 % lebih dan prediksinya akan terus turun,” bebernya.
Lebih lanjut, Achmad Mansur menyampaikan bahwa untuk menyikapi persoalan tersebut kiranya pemerintah daerah juga harus lebih sensitif akan kondisi suasana resesi, lebih jauh harus ada kajian mitigasinya.
“Ada beberapa langkah yang dapat Pemkab Kuningan lakukan diantarnya membentuk tim mitigasi kaitan menghadapi resesi ekonomi; tim harus melibatkan banyak pihak seperti praktisi, akademisi atau komunitas; dan membangun formula komunikasi yg efektif antara rakyat dan pemerintah agar lebih mudah berkolaborasi menghadapi situasi resesi,” jelasnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa semua komponen mesti terlibat mengatasi dan mencari jalan keluar bagi situasi perekonomian yang pelik tersebut. “Semoga kita semua dapat melewati masa sulit ini dengan baik secara bersama-sama dengan menjunjung tinggi integritas, transparansi, dan profesionalitas,” harapnya.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.