Saat penulis mengikuti kegiatan bersih-bersih makam, beberapa makam leluhur Desa Ancaran diantaranya Makam Kuwu Pertama Desa Ancaran, Bapak Mare, makam sesepuh "Buyut Gunung", Makam Dewi Anggraini, dll.
Dinakhodai Kadus Kaliwon, serta didampingi Babinsa Desa Ancaran, Pelda Edi Rosadi dan warga masyarakat membawa bekal masing-masing baik perkakasa bersih maupun makanan/minuman.
Muklis (45), salah seorang warga menyampaikan, bahwa beberapa makam baru belakangan "diketemukan", setelah sekian lama tertutup sawah dan kebun. Kejadian-kejadian aneh, menimpa para warga yang melakukan aktivitas di atas makam, dan belakangan, entah bagaimana, warga tersebut bermimpi ditunjukkan keberadaan makam-makam tersebut.
"Makam Buyut Tegalgubug yang menurut cerita adalah pendamping mbah kuwu Mare, tadinya masuk kotakan sawah. Ma Iing sang penggarap sawah kerap heran karena benih padi yang ditanam di areak tersebut tidak pernah tumbuh, ditambah Ma Iing sering merasakan sakit pada kaki bila telah menggarap sawah di blok tersebut. Kemudian Ma Iing mengajak saya dan beberapa orang untuk membongkar keanehan blok di sawahnya. Walhasil, terdapat tunggul batu seperti makam di kedalaman setengah meter. Akhirnya kami sepakati untuk membatasi areal tersebut dan memulasara makam-makamnya." kisah Muklis panjang lebar.
Beberapa makam lain disebutkan kadus berhubungan dengan kesultanan Banten dan Demak.(dan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.