Tentunya saya sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kuningan, sangat kecewa, prihatin, menyesalkan dan aneh atas pernyataan yang tidak level bagi siapapun yang berfikir sehat.
Paling tidak saya sebut ada 7 kesan kurang baik atas pernyataan itu:
1. Pudarnya martabat pribadi dan marwah Ketua DPRD Kuningan
2. Mencemari Kabupten Kuningan yang bervisi Agamis
3. Tidak bangga dengan Pondok Pesantren HK, sebagai lembaga potensi umat yang sangat berperan pada terwujudnya masyarakat dan bangsa yang makmur.
4. Memecah stabilitas kehidupan sosial
5. Mewariskan cara berpolitik yang kurang elok
6. Ber-efek madharat saat berpolitik dengan mendiskreditkan lembaga agama
7. Potensial mendapat banyak hukuman sosial yang jauh lebih berat dari hukuman pidana.
 |
| Statment Ketua DPRD tanggal 30 September 2020 di menit 1:40 |
Atas pernyataan tersebut, insha Allah solusi dan hikmah terbaik, segera beristighfar memohon maaf dan bertabayun, untuk meminimalisir efek negatif yang berdampak krusial pada khalayak orang banyak.
Dengan banyaknya reaksi umat, jadikan cambuk serius dan i’tibar serta worning untuk kita semua, khususnya bagi para elit politik, agar lebih berhati-hati.
Mohon maaf bila statemen saya bila ada yang kurang berkenan, Faidza azamta fatawakkal alallah, innallaaha yuhibbul mutawakkilin.
: "Cambuk serius bagi Ketua DPRD Kuningan dan warning bagi elit politik lainnya"){kind=link}
Betul itu, yakini Kuningan ini kondusif skalipun covid-19 masih mrebak wabahnya. Dan semu pihak snantiasa berjibaku melawan virus trsebut dengan berbagai upaya. Termasuk do'a yang pastinya tak terlewatkan dlm panjatan keyakinan umat islam kuningan. Yakini itu peran muslim lahir dan spirit batin. Jika itu tak dihargai sebagai bimbingan dan petunjuk dari Allah swt. Mau bersyukur dan berterima kasih kepada siapa kita ???
BalasHapus