suarakuningan.com - Memasuki musim tanam II tahun ini, petani sudah mulai menanam padi, namun persoalan timbul dengan belum adanya pupuk bersubsidi di beberapa daerah.
Hal tersebut meresahkan petani, Kang Dira salah satunya mewakili petani di Kecamatan Luragung kepada Mang Sukun menyampaikan kegelisahannya.
Meski dirinya telah memegang kartu tani sesuai prosedur yang diberlakukan oleh pemerintah pusat, namun hingga saat ini belum mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Pupuk mah aya, tapi lain anu subsidi kang, leuwih mahal,” keluhnya. “ada teman yang mengeluhkan bahkan belum mendapatkan kartu tani, kang. Ceunah syaratna tacan terpenuhi,” tambahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan, Ukas Suharfaputra, dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp membenarkan kelangkaan terjadi sejak beberapa bulan lalu dikarenakan berkurangnya distribusi pupuk subsidi ke beberapa daerah.
“Saya sudah mengusulkan penambahan stok pupuk sebanyak 8000 ton, namun hanya terealisasi 5000 ton. Untuk E-RDKK tahun 2020 untuk pengajuan pupuk sebenarnya sudah ditutup. Kami sudah mengusulkan untuk dibuka kembali untuk memenuhi sisa kekurangan kebutuhan pupuk subsidi. Hingga saat ini kita masih menunggu. Untuk Tahun 2021, kita optimis dapat direalisasi sesuai usulan,” ujarnya.
Ukas menyampaikan saran kepada petani agar bersedia menggunakan pupuk pengganti urea yakni Nitria. Betul, lebih mahal dari urea, namun jika takarannya digunakan sesuai aturan pakai, maka biayanya setara dengan urea. Jika urea biasa petani menggunakan 70 kg/ha, maka Nitria cukup menggunakan 30 kg/ha.
baca juga:
Gunakan Teknologi Nano, Petani Kuningan Jelang Mandiri Lahan dan Benih
Membangun Kesadaran Pertanian Organik sebagai Langkah Nyata Menuju Kabupaten Konservasi
POC Hasil Teknologi Nano, Dikembangkan Putra Daerah Kuningan
Pupuk Organik IPAC Kuningan Aman Diminum
Sepulang dari Thailand, Budi Variasikan Uji Coba Tanaman Padi
Anggota DPRD Kuningan F-Demokrat asal Kecamatan Luragung, yang juga Ketua Komisi II Rany Febriani, S.S., M.Hum. mengungkapkan keprihatinannya dengan masih adanya petani yang belum mendapatkan pupuk bersubsidi.
“untuk kelangkaan atau susah nya pupuk pasti di alami semua bukan hanya di kab. Kuningan namun bisa jadi seluruh indonesia. Karena pendataan belum menyeluruh, dan program baru, yang pasti membutuhkan proses,” ujarnya.
Rani menambahkan ,” dari bulan-bulan kemarin sudah mulai Pendataan lagi untuk mendapatkan kartu tani guna pembagian pupuk subsidi akan di tutup besok Tanggal 10 Nopember.”
Rani menyampaikan pihaknya akan melakukan tinjauan lapangan dan berkoordinasi dengan dinas dan pihak terkait.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.