Liputan : Fiki Priyatna
SSB Darma Sakti didirikan setahun yang lalu tepatnya pada tanggal 11 Mei 2019 didirikan oleh Aditia Bacuy, Arif Nur Hidayat dan Rudi Syafar yang menggandeng pelatih Zajang Nurjaman, Beben. Dalam satu tahun terakhir berjalan, keberadaan SSB Darma Sakti menjadi rujukan dengan keunggulan program maupun fasilitasnya yang masih terbatas.
Meski sarana penunjang SSB Darma Sakti ini masih belum dikatakan lengkap dan berkualitas. Terapi keberadaan SSB Darma Sakti sangatlah serius dalam membuka pembentukan pemain profesional sebagai media belajar awal untuk menekuni sepak bola.
Bukti SSB Darma Sakti begitu serius dalam mencetak bibit pesepak bola adalah kehadiran pelatih-pelatih hebat diantaranya ada dua orang lulusan FPOK UPI Bandung yaitu Coach Zajang Nurjaman dan Aditia Bacuy serta para pelatih lainnya, juga tidak lepas dari peran orang tua siswa dan kalangan masyarakat yang ikut memberikan dukungan adanya SSB Darma Sakti ini.
Sebagai seorang warga yang peduli akan perkembangan sepakbola di Darma Kabupaten Kuningan, Jumat (25/12/2020) Fiki Priyatna berkesempatan mewawancarai Aditia Bacuy pendiri dan juga terdaftar sebagai pelatih SSB Darma Sakti untuk bercerita panjang seputar sekolah yang dibimbingnya saat ini. Banyak hal ia jelaskan mengenai apa yang menjadi perbedaan SSB Darma Sakti dengan akademi lain. SSB Darma Sakti kini telah memiliki kurang lebih 82 siswa yang sejauh ini terdaftar masih berasal dari daerah Wilayah Kecamatan Darma. Adapun kategori yang terdaftar terbagi dalam empat kelompok, yaitu U-8, U-10, U-12, dan U-15.
Menurut Aditia Bacuy, ia mengakui begitu besarnya perhatian orang tua agar anaknya bisa mewujudkan impian sebagai pesepak bola hebat. Selain itu juga harapan kedepannya bisa lebih mengenalkan sepak bola sejak usia dini, dengan kegiatan sepakkbola sebagai sarana penunjang berfikir sehat dan positif, sekaligus bisa mengharumkan nama baik tentunya buat bangsa dan negara.
Target kedepannya siswa yang bisa mendaftar ke SSB Darma Sakti ini diharapkan bisa mencapai 150 anak untuk siswa SSB. Demi mencoba memperbaiki potensi lain bagi calon pesepak bola. Beberapa hal yang membedakan adalah SSB Darma Sakti berdiri dalam sebuah ide yang dirintis oleh orang-orang yang peduli terhadap bakat serta potensi yang ada di wilayah Darma tentunya akan olahraga sepakkbola. Memang, porsi utamanya adalah sarana pendukung bagi atlet, namun fasilitas lain juga meskipun belum maksimal tidak mengurangi semangat serta keseriusan dalam membina anak anak muda dalam mengenalkan sepakbola.
Aditia Bacuy juga menambahkan, keunggulan lain SSB Darma Sakti yang dikelolanya saat ini adalah pendidikan. Aditia Bacuy yang juga memiliki latar belakang pendidik, menyebut bahwa pelajaran dengan kurikulum berbasis standar dari ilmu serta pengalaman yang ditempuh semasa menimba ilmu di FPOK UPI Bandung dan diterapkan di SSB Darma Sakti.
Aditia Bacuy juga menerangkan bahwa kalau SSB sifatnya lebih ke fun training karena seminggu dua kali, dimana latihan yang dilakukan setiap hari Jum'at dan Minggu. Harapan besar kedepannya lebih profesional yang membedakan dengan tempat lain. Dan lebih terintegrasi dengan sekolah formal dan kurikulum. Selain pencapaian yang paling penting yaitu SSB Darma Sakti ini tahun 2019 sudah terdaftar di keanggotaan SSB pada ASKAB Kuningan.
Setidaknya event yang pernah diikuti setia tahunnya sebelum wabah Covid-19 ini merebah dengan mengikuti Liga Askab U-13 dan U-15 namun sayang untuk tahun ini tidak bisa mengikutinya dengan terbenturnya kondisi musibah global. Sementara, di SSB Darma Sakti menitikberatkan pembinaan di kelompok usia dini mulai dari 7 tahun hingga 15 tahun.
Aditia Bacuy juga menyebutkan bahwa untuk agenda kegiatan pembinaan usia muda yang dikelolanya tidak melalui seleksi. “karena kalau hanya mencari yang bagus-bagus, sayang bagi siswa yang belum terasah,” ungkapnya.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.