Didin Wahidin, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Kuningan mengungkapkan, “kKonflik merupakan bagian dari dinamika, itu hal yang biasa dialami. Dari konflik bisa belajar lebih bijak dan akan ada hikmahnya yang bisa diambil guna menjadi "spion" di masa yang akan datang.”
“Konflik bisa menerpa siapa saja termasuk Bupati Kuningan dan wakilnya. Saya kira sudah cukuplah, bahkan seharusnya mah tidak lebih dari tiga hari,” ujarnya.
Didin menambahkan, "Sudah saatnya Bupati dan wakilnya makan bersama dan saling mohon maaf mengingat amanah dan kepercayaan yang diberikan dari masyarakat Kuningan.”
"PR di Kuningan masih banyak, selain dari segi pendidikan, juga dari segi ekonomi yakni pengentasan kemiskinan, pengangguran, peningkatan taraf hidup, apalagi yang sebentar lagi memasuki bulan Ramadan dan idul Fitri. Masyarakat Kuningan membutuhkan kinerja konkrit dari para pemimpin. Oleh karena itu, bupati, wakil bupati, sekda dan semua jajaran sudah semestinya gotong royong bahu-membahu melaksanakan kinerja tugas dan tanggungjawabnya masing-masing menuju Kuningan makmur, agamis dan pinunjul,” ajak Marbel sapaan Didin. (red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.