Kita sepakat bahwa Bupati dan Wakil Bupati adalah pemimpin yang dipilih oleh Rakyat secara demokratis dan harus berguna utk Rakyat di Kab.Kuningan, dan yang namanya pemimpin harus menjadi panutan dan contoh utk rakyat nya, tapi ko yang dipertontonkan hari hari ini sangat tidak mencerminkan dan tidak patut menjadi contoh, saya membaca di sebuah media statmen Bupati "ini hal yg biasa saja", statmen dari wakil bupati "merasa tidak dibutuhkan dan tidak diajak komunikasi".
Saya melihat masalah ini terlalu di buat berlarut-larut sedangkan apabila kita melihat secara langsung permasalahan ini hanya tentang mis komunikasi antar Bupati dan Wakilnya, harusnya apa susahnya untuk duduk bareng sekedar ngopi dan evaluasi sebagai pemimpin selama ini. Sebaiknya Bupati segera panggil wakilnya dan ajak komunikasi dan wakilnya pun harus mau untuk diajak komunikasi dalam konteks bahas sesuai tupoksi masing masing, dan apa yang kurang dari masing masing segera selesaikan.
Ini Negara demokratis siapapun boleh mengkritik dan memberi pendapat nya utk pemimpinnya, tapi juga harus tahu duduk persoalnnya, mau itu akademisi, pengamat, maupun politisi silakan kritik transformatif untuk pemimpinnya.
Tapi yaa jangan juga dalam polemik yang viral ini ingin menyeret nyeret pihak lain diluar Bupati dan wakilnya, semisal menyeret sekda. Karena jelas tupoksi sekda ini adalah administratur pemerintah daerah.
Saya yakin apabila kedua belahpihak sadar akan tanggung jawabnya masing masing dan tidak mengedepankan egoisme dan bisa duduk bertemu satu sama lain insya allah persoalan di level pemimpin ini harus segera disudahi, karena "MALU" saya kira, ditambah PR kuningan ini begitu berat masih banyak persoalan yg perlu kekompakan antara Bupati dan Wakilnya.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.