oleh Airin
(Pelajar SMP)
Namun, akhir-akhir ini muncul pendapat yang melontarkan bahwa perempuan yang sedang haid itu dibolehkan untuk berpuasa. Dan pendapat ini tengah viral di media sosial.
Dilansir dari detik.com, Minggu 2 Mei 2021, unggahan itu menyebut tak ada satu ayat Al-quran pun untuk melarang perempuan haid untuk berpuasa. Lalu menyebutkan pula hadits Nabi yang menyatakan Rasulullah hanya melarang salat bagi perempuan haid sedangkan puasa tidak. Menanggapi hal itu, Masduki mengatakan bila ada pendapat seperti itu. Itu adalah pandangan yang menyimpang dari ijma ulama.
Hal seperti ini dapat terjadi karena mereka menjadikan Al-Qur'an dan hadits sebagai rujukan mereka, namun sayang mereka menafsirkannya sendiri. Inilah yang mengelabui umat ketika tidak memeriksa kembali dalil-dalil dan menelaahnya lebih lanjut.
Perlu diperhatikan bahwa; pertama, ibadah puasa adalah bagian dari ibadah mahdhah, maka dari itu aturannya harus datang dari Pencipta bukan yang lain. Kedua, Dalil Syariat atau rujukan umat Islam bukan hanya terdapat dalam Al-Qur'an, namun juga bersumber pada Hadits, Ijmak sahabat, dan juga Qiyas.
Para ulama sepakat bahwa puasa wajib maupun sunah haram dilakukan perempuan yang sedang haid. Bila tetap berpuasa, maka puasanya tidak sah.
Pandangan nyeleneh seperti ini merupakan buah dari sebuah negara yang tidak melindungi Syariah Islam. Dan bahkan didalam sistem yang diterapkan saat ini, negara justru mendorong liberalisasi Syariah dan menumbuhkan pandangan menyimpang yang menyesatkan umat.
Lantas solusi apa yang dapat menghentikan permasalahan seperti ini?
Solusi yang sangat tepat adalah menegakkan Sistem Islam. Karena Sistem ini pasti menjamin tidak akan ada pandangan yang menyimpang apalagi menyesatkan bisa berkembang dan tersebarkan. Karena salah satu fungsi negara adalah muhafazah ala ad diin. Hukum syariat untuk ibadah memang diserahkan kepada para mujtahid untuk menggali hukumnya. Hanya saja, harus bersandar pada dalil yang kuat dan syar'i. Dan ketika beribadah umat Islam akan diperhatikan penerapannya, akan diberi sanksi bagi yang tidak melakukan ibadah.
Islam telah menjelaskan bahwa hukum seorang perempuan yang sedang haid lantas berpuasa adalah haram. Sebab didasarkan hadits-hadits yang shahih juga ijmak sahabat.
Jadi sangatlah tidak benar pendapat yang mengujarkan perempuan yang haid boleh berpuasa.
Sebagai seorang muslim, yang harus kita lakukan adalah sami'na wa atha'na kepada Allah SWT. Juga waspada terhadap orang-orang yang ingin memalingkan umat dari ajaran Islam yang benar.
Saat ini kewajiban kita adalah belajar tsaqafah Islam dan hukum-hukum Islam. Supaya kita paham Islam dengan benar dan tidak mudah terkelabui oleh orang-orang yang hendak menjauhkan umat dari pemahaman Islam yang lurus atau benar.
Wallahu 'alam bishshawwab
Barakallah....masih pelajar sudah faham..semoga jadi contoh buat para pemuda pemudi lainnya. Semakin menggali ilmu Islam secara intensif dan didakwahkan.
BalasHapusalhamdulillah...masih ada seorang remaja yang mau menyampaikan pendapatnya lewat tulisan dengan arah pandang islam...mangga ikutilah remaja yang seperti ini....
BalasHapus