oleh H Imam Nur Suharno, MPdI
Kepala Divisi HRD dan Personalia Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat
Puasa itu berwawasan masa kini dan masa mendatang. Ketakwaan itu mengawali, menyertai, mengakhiri, sekaligus menindaklanjuti Ramadhan.
Ramadhan itu melahirkan manusia-manusia yang bertakwa (QS Al-Baqarah [2]: 183). Dan, menjadi manusia yang bertakwa itu harus tahu diri, tahu batas, dan tahu yang pantas.
Pertama, orang yang bertakwa itu tahu diri. Artinya, orang yang bertakwa itu harus bisa mengendalikan hawa nafsu. Ia akan terus berjuang dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga nafsu itu berada dalam kendalinya. Bukan dirinya yang berada dalam kendali nafsu.
Rasulullah SAW menyebutkan, indikator orang yang cerdas itu salah satunya adalah yang mampu mengendalikan nafsu dirinya. Sabda Nabi SAW, “Orang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.” (HR at-Tirmidzi).
Kedua, orang yang bertakwa itu tahu batas. Artinya, orang yang bertakwa itu harus mengetahui akan perintah dan larangan Allah. Orang yang bertakwa akan menjadikan Alquran sebagai panduan dalam menjalani kehidupan. Orang yang bertakwa mengetahui akan batasan-batasan dalam perjalanan kehidupan.
Dengan memahami Alquran, orang yang bertakwa mengetahui perintah dan larangan Allah, serta mengetahui batasan dalam hidup. Sehingga, orang yang bertakwa selamat sampai tujuan, yaitu surga-Nya.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air.” (QS adz-Dzariyat [51] :15). Dalam ayat yang lain, “Sesungguhnya orang-orang yang betakwa berada dalam surga dan kenikmatan.” (QS at-Thur [52] :17).
Ketiga, orang yang bertakwa itu tahu yang pantas. Artinya orang yang bertakwa itu harus berusaha untuk menampilkan performa diri yang terbaik sesuai dengan batas kemampuannya. Orang yang bertakwa itu selalu menghias diri dengan akhlakul karimah, dan berpakaian dengan pakaian takwa.
Allah SWT berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS Al-A’raf [7]: 26).
Semoga Allah senantiasa membimbing kita kaum muslimin agar benar-benar menjadi manusia yang bertakwa sehingga mendapatkan surga-Nya. Amin.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.