Pengadaan inventaris peralatan seni itu, dimaksudkan untuk memfasilitasi para aktivis seni maupun para pekerja seni, saat mereka berlatih atau pentas di GKK.
Deri Akbar seorang aktivis seni dan budaya merasa bersyukur dengan adanya proses tersebut, meskipun sifatnya hanya memberikan keterangan tapi efek positif yang terjadi adalah kembalinya beberapa alat yang tadinya diduga raib.
Pria yang juga aktif sebagai anggota Dewan Kebudayaan Kabupaten ini pun bukan tanpa alasan besyukur, menurutnya sudah setahun lebih "mengejar" aset gedung kesenian ini, berbagai cara sudah ditempuh, bahkan mendorong Pemda dalam hal ini bagian Aset di Setda Kabupaten Kuningan untuk memeriksa dan menginventarisirnya, tapi ternyata belum ada hasil yang memuaskan. Namun dengan adanya proses pemanggilan oleh Kejaksaan Negeri Kuningan barulah beberapa alat dikembalikan ke gedung kesenian.
"Alhamdulillah sekarang mah rada weh euyeub Gedung Kesenian teh peralatan banyak yang dikembalikan dan bisa dimanfaatkan" (Alhamdulillah sekarang mah Gedung Kesenian seperti dulu lagi, peralatan banyak yang kembali_red) ujar Deri.
Deri berharap kedepan kejadian ini tidak terulang lagi, sebab di Kuningan banyak generasi muda yg punya potensi ingin memanfaatkan Gedung Kesenian sebagai rumah kedua para pelaku seni.
Besar harapan ketika alat kesenian sudah ada kembali, denyut aktifitas kesenian kuningan harus lebih meningkat n bisa melahirkan seniman seniman muda kreatif.
Begitupun untuk pihak terkait, pendisiplinan dan pembinaan terhadap pegawai harus lebih di tingkatkan lagi, khusunya ASN yang bertugas di lingkungan kebudayaan, inventarisasi barang lebih ketat sehingga tidak akan terulang barang dibawa keluar gedung kesenian dan tidak kembali lagi.
Pemeriksaan kasus Dugaan Penggelapan Aset Gedung Kesenian ini masih terus dilanjutkan oleh Kejaksaan Negeri Kuningan sampai berita ini ditayangkan.(***)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.