Acara yang dilaksanakan pada Selasa, 10 Agustus 2021, dimulai pukul 20:00-22:30 WIB, mengangkat tema “Niti Jati Diri, Nata Jati Nagara”, menjadi momen penting dalam proses keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara di kelurahan Windusengkahan.
Acara tersebut mempertemukan seluruh kalangan masyarakat, diantaranya para pemuda/pemudi, kyai, tokoh masyarakat, Ketua RT/RW, dan Kepala Kelurahan beserta jajarannya. Pertemuan tersebut merupakan salah satu langkah strategis untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan yang terkandung dalam tema yang tersebut. Acara yang bersifat umum tersebut dihadiri oleh lebih dari 150 orang peserta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ngaji Kebangsaan ini dimeriahkan juga oleh grup hadroh Al-Imam, dilanjutkan dengan sambutan tunggal dari Erwin Maulana (Ketua Panitia). Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan hadoroh dan atakah yang dipimpin oleh Bapak KH. Mansyur, bukan hanya mendoakan para orang tua yang telah mendahului, tetapi juga mendoakan para pahlawan yang telah berjuang untuk negara.
Tausiyah kebangsaan menjadi sesi inti dalam acara tersebut, yang disampaikan oleh Bapak KH. Endang Syamsuddin, Beliau merupakan Ketua MUI Kelurahan Windusengkahan, Pimpinan Pondok Pesantren Syamsul Huda Windusengkahan, dan ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Muqtabarah an-Nahdliyyah Kabupaten Kuningan yang tidak diragukan lagi track recordnya dalam hal kebangsaan.
Dalam kesempatan tersebut, KH. Endang Syamsuddin memaparkan beberapa poin tentang wawasan kebangsaan, bahwa wawasan kebangsaan itu sangat penting ditanamkan kepada masyarakat sebagai upaya untuk membentuk jati diri bangsa. Di balik suksesnya kemerdekaan Indonesia, banyak peran para ulama, diantaranya yaitu KH.Hasyim Asy’ari. Kurang lebih 80% yang berjuang melawan penjajah ialah muslim.
Beliau menyampaikan juga bahwa munculnya slogan “Hubbul Wathon Minal Iman” menjadi diantara pemicu semakin terbakarnya semangat pejuang melawan penjajah demi tercapainya kemerdekaan, tugas bangsa Indonesia sekarang yakni mengisi kemerdekaan dengan cara memelihara kerukunan, dan harus memiliki karakter kuat sebagai muslim yang memiliki wawasan kebangsaan.
Acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan doa untuk keselamatan bangsa Indonesia, kemudian ditutup oleh moderator dengan membaca kalimat Alhamdulillahi rabbil alamiin.(Ifan/red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.