Peserta akan menerima 3 materi. Pemateri pertama, H. Ikhsan Santosa, S.Pd., M.Pd.I. menyampaikan penerapan inovasi berbasis IT dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Pemateri kedua, Dr. Eni Kuswati, M.Pd. menyampaikan model Blended Learning. Pemateri ketiga, H. Sema Sastrawinata, S.Pd., M.M.Pd. menyampaikan pemanfataan penilaian autentik.
Drs. H. Dedi Hidayat, M.M.Pd., selaku kepala sekolah memaparkan profil sekolah dan jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 1 Garawangi.
Dalam laporan ketua panitia, Aam Amaliyanti, M.Pd. mengatakan dua tujuan kegiatan. Pertama, Meningkatkan pemahaman peserta tentang subtansi dan makna dari berbagai landasan hukumperaturan yang menjadi acuan pencapain Standard Nasional Pendidikan (SNP) dan pelaksanaan kurikulum pada masa pandemi di SMAN 1 Garawangi. Kedua, Meningkatkan kemampuanketerampilan peserta dalam melaksanakan model blenden learning pada pembelajaran online-offline, pemenfaatan nilai autentik pada model blended learning, memahami hasil supervisi guru bagi penilaian autentik, pengembangan perangkat pembelajaran dan penilaian autentik peserta didik, penerapan inovasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan perangkat pembelajaran pada masa pandemi, dan mengetahui hasil pembuatan kurikulum SMAN 1 Garawangi tahun 2021.
Dalam sambutan, Kepala KCD Disdik Wilayah X mengingatkan bahwa pendidik merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa dan memiliki posisi strategis dalam membangun peradaban. Dikenal dengan pahlawan tanpa tanda jasa karena dengan segala ketulusan dan semangatnya senantiasa memberikan layanan pendidikan.
Dalam mejalankan peran sebagai pendidik, harus disadari bahwa pekerjakaan yang dilakukan adalah amanah yang harus dijaga. Kedua, sebagai peluang untuk meningkatkan kinerja, menampilkan jati diri pendidik, semakin berkiprah, dan mempercantik akhlaq. Ketiga, sebagai tantangan untuk mencintai perjuangan dan siap menyelesaikan persoalan pendidikan.
Hal yang harus dipersiapan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas adalah pertama,model pembelajaran daring dan luring dengan prokes secara ketat. Kedua, pastikan peserta didik langsung pulang ke rumah. Ketiga, guru tidak memberikan tugas yang memberatkan. Keempat, peserta didik dianjurkan membawa bekal dari rumah karena keberadaan kantin dibatasi. Selanjutnya, vaksinisasi sebagai isyarat dilangsungkannya PTMT. Sekolah harus proaktif kepada siswa yang belum divaksin.
Kebutuhan lain yang harus dipenuhi adalah lapar jasmani, lapar jiwa, dan lapar rohani. Lapar jasmani pemenuhuannya dengan makan, minum, dan istirahat. Lapar jiwa pemenuhannya dengan habluminannas, berinteraksi dengan orang lain seperti 5S senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Lapar rohani pemenuhunannya dengan habluminallah, bagaimana hubungan manusia dengan Allah seperti sodaqoh, salat, dll.
Hal lain yang disampaikan adalah PPDB 2021 yang berjalan lancar dan mendapat apresiasi baik dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Kedua, aplikasi K-MOB, jika mengalami masalah dengan aplikasi K-MOB segera laporkan ke KCD. Terakhir terkait dengan Calon Kepala Sekolah yang merupakan duta terbaik yang telah melaksanakan seleksi ketat. Salah satu CAKEP berasal dari Unit Kerja SMAN 1 Garawangi yaitu H. Ikhsan Santosa, S.Pd., M.Pd.I.
“Saya berharap, momen workshop ini menjadikan bapak ibu untuk berkomitmen menaikan kinerja agar lembaga ini lebih berkualitas sehingga kepercayaan masyarakat akan terbangun terhadap sekolah. Semoga SMAN 1 Garawangi lebih hebat dan tetap menampilkan karakter. Demi memperkokoh marwah pendiidkan”, tutupnya. (Yuniawati)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.