Kegiatan perekonomian di kawasan tersebut mulai merangkak sejalan melandainya pandemi di Kabupaten Kuningan.
Kegiatan kesenian, tradisi dan kebudayaan pun mulai perlahan siuman setelah cukup lama vacum.
Perkembangan ini sebagai penyeimbang dari laju pembangunan mega proyek penataan Waduk Darma. Dimana Desa Sakerta Timur (Saktim) menjadi satu diantara banyak desa penyangga Waduk Darma.
Kepala Desa Sakerta Timur, Cucu Sudrajat dikenal di kalangan kepala desa sebagai orang yang kerap mengunggulkan program wisata dan budaya di desanya.
“Jika dangiang na muncul, maka desa akan makmur, sejahtera rakyatnya dan maju. Untuk munculnya dangiang ini, kurang lebih pamor atau ruh ciri tanda desa, maka kita harus menghormati, menjaga, melestarikan warisan para leluhur kita. Pelestarian situs, makam dan peninggalan budaya para leluhur sekaligus menjadi bagian sejarah desa,” paparnya.
Dengan munculnya dangiang (pamor ciri khas) desa, maka gerak pembangunan di segala bidang dapat sesuai harapan cita cita para karuhun (pendahulu). Semangat ini memacu pa kuwu yang dikenal hobi barang antik ini untuk mengembangkan wisata desa berbasis kearifan lokal.
Kerja kerasnya membuahkan hasil, diantaranya apresiasi yang diberikan oleh Dinas Porapar Kabupaten Kuningan membarian bantuan stimulan untuk penataan kawasan wisata berupa mesin pemotong rumput.
“Mesin pemotong rumput ini sebagai bonus atas semangat dan kinerja seluruh perangkat dan warga Desa Saktim dalam upayanya mengembangkan kawasan wisata di desa,” ujar Kadis Porapar, DR. H. Toto Toharuddin saat menyerahkan bantuan, Rabu (13/10) bertempat di aula pertunjukkan Kawasan Wisata Kampung Tumaritis Desa Saktim.
Toto berharap bantuan ini menjadi motivasi bagi desa desa lain untuk lebih bersemangat dalam pengembangan wisata di desa. (red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.