Dan catatan-catatan sejarah yang muncul di Desa Ancaran, makam-makam tersebut tidak hanya bernilai sejarah bagi warga Desa Ancaran saja melainkan banyak makam yang ditelusuri bernilai sejarah bagi Kabupaten Kuningan.
"Yang pasti, kita ada hari ini, karena ada orangtua yang melahirkan kita, ada leluhur kita yang menjaga ajaran agama dan budaya sehingga bisa kita jalankan hari ini. Negara Indonesia, Kabupaten Kuningan, Desa Ancaran tetap ada tidak dikuasai oleh penjajah karena berkat perjuangan leluhur kita. Ya, masa sih sekedar menjaga makam dan peninggalan beliau saja kita ngga mau," ujar Babinsa Edi Rosadi.
Edi juga pernah memaparkan rencana umum kawasan pemakaman tua Desa Ancaran menjadi Wisata Ziarah kepada Bupati Kuningan H. Acep Purnama beberapa pekan lalu.
Dan saat ini, salah satu makam tua yang cukup berat direnovasi adalah Makam Buyut Gunung, sehingga Babinsa dan warga meminta bantuan kepada anggota Koramil 1501/Kuningan untuk membantu pembongkaran bangunan lama.
Baca juga:
Renovasi Makam Kuwu Pertama Desa Ancaran Kabupaten Kuningan Jawa Barat
Warga Desa dan Babinsa Ancaran “Nyaungan” Makam Kuwu Mare
Anggota Koramil Kuningan Renovasi Makam Bersejarah Desa Ancaran
Moh. Satari salah satu keturunan Kiai Hada Ancaran mengungkapkan rasa terimakasih dengan prakarsa Banbinsa setahun lalu untuk merawat pemakaman leluhur Desa Ancaran.
Dirinya merasa bersyukur, karena dengan akan terbukanya jalan lingkar timur persis di depan Desa Ancaran, tentu arus keramaian akan mengarah ke Desa Ancaran. Semoga ke depan, Desa Ancaran bisa diwujudkan menjadi Desa Tradisi Ziarah.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.