Hal tersebut disampaikannya saat Tadarus Sejarah yang kali ini diadakan di Galeri Kopi Kuningan. Hadir dalam bincang santai tersebut, Rokhim, Nabil peserta rutin tadarus sejarah, lalu Kasi Tradisi Seni Sejarah Dikbud Kabupaten Kuningan Rio Anto Permana, Pangeran Kuda Putih, Pangeran Hamzya, serta Kang Budi juga Ben Bagja.
Agenda Tadarus Sejarah yang dijadwalkan sebulan sekali dan memilih tempat berpindah-pindah diadakan sebagai upaya menambah pengetahuan dan wawasan sejarah di Indonesia.
Dalam suasana Maulid Nabi Muhammad SAW, kajian mengarah kepada jejak Islam di Kuningan, Cirebon dan Ciamis semasa sebelum datangnya para wali sanga. Lalu pembahasan jejak aliran keislaman Tarekat Syattariyah yang merupakan aliran tarekat yang dinisbahkan kepada tokoh yang memopulerkan dan berjasa mengembangkannya, Abdullah asy-Syattar.
Tarekat Syatariyah di Cirebon berkembang pesat melalui Para Bangsawan Keraton dilingkungan keraton. Para bangsawan ini kemudian meninggalkan keraton dan mendirikan pesantren-pesantren di sekitar wilayah Cirebon.
Kasi Tradisi Seni Sejarah, Rio Anto Permana menyampaikan betapa luasnya sejarah masa lalu keislaman di Kuningan. Dirinya berharap dari sejarah kita belajar untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik. “membayangkan betapa beratnya para leluhur untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan serta pedoman agama dengan berbagai kondisi dan keadaan yang – saya bayangkan – betapa sulit saat itu. Dengan berbagai kemudahan dan dukungan modernisasi hari ini, kita berharap dapat melanjutkan perjuangan para leluhur dalam menjaga warisan berupa semangat dan jiwa yang luhur,” ujarnya.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.