sebelumnya: Kerinduan Para Pecinta (Menunggu dalam Rindu)
Seri Tulisan Kerinduan Para Perindu (KPP)
Pengajar SuperCamp Riyadlul Huda
Dari hadis tersebut jelas sekali bahwa, menyayangi dan mengasihi adalah sumber dari kebahagiaan, juga agar kita mendapatkan kembali rasa kasih dan sayang.
Dan itu bisa jadi landasan untuk pergaulan dengan manusia (hablum minannas), ataupun dengan alam, dan segala sesuatu yang ada di sekeliling kita. Cintailah semuanya dengan porsi yang sesuai, karena satu saat akan terpisah.
Beda halnya dengan Cinta kepada Robb, yang harus totalitas, karena Dialah pemilik semua. Nah jika berkaitan dengan pergaulan kita sebagai hamba dengan sang Pencipta (hablumminalloh) , menurut para Ulama, penting sekali bagi seorang hamba untuk melengkapi dan menyeimbangkan rasa Cinta dengan rasa takut (khauf) dan rasa harap (roja).
Khauf adalah rasa takut akan siksa dan murka Alloh, sehingga kita berhati hati dengan perbuatan yang di larang atau bahkan menjauhi hal yang makruh sekalipun demi untuk tidak membuat Alloh murka.
Dan dalam aplikasinya tentu seorang yang merasa takut dan di awasi akan berhati-hati dalam ucapan maupun tindakannya, karena tidak ingin yang di Cinta menjadi marah lalu meninggalkannya.
Bahkan tak ada keberanian sekalipun dalam hati untuk menghianati cintaNya.
Dan yang tak kalah penting adalah selalu ada rasa harap/ harapan yang akan menumbuhkan semangat di tiap langkah, harapan akan mendapatkan kenyamanan, keamanan dan kebahagiaan di pelabuhan terahir ketika tlah usai perjalanan. Dengan harapan tersebut semua aktifitas yang di lakukan akan terasa ringan, tanpa beban, harapan yang menghapus rasa sakit dan kekecewaan. Harapan ini juga akan menghapuskan rasa putus asa dari hal yang tidak mampu di lakukan, karena yakin akan adanya ampunanNya. Intinya keseimbangan antara Cinta, Takut dan Harap adalah hal yang perlu selalu ada.
Wallohu a'lam.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.