Oleh Lilis Betty Susilawati
Melansir Kompas (4/3/2022), PT Pertamina kembali menaikkan harga BBM nonsubsidi untuk jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Ini menjadikan potensi beralihnya para pengguna Pertamax ke Pertalite dan Premium pun makin besar. Jika itu terjadi, permintaan terhadap BBM jenis tersebut akan naik sehingga kemungkinan kenaikan harga akan terjadi pula pada semua jenis BBM.
Harga minyak mentah dunia terus mengalami lonjakan dalam beberapa terakhir ini. Melansir dari data Refinitiv pada senin pagi (7/3/2022) saja, harga minyak mentah jenis brent tercatat melonjak hingga nyaris menembus US$ 139,13 per barel. Sejatinya tingginya harga minyak dunia berimbas pada bahan bakar minyak di tanah air.
Lagi-lagi negri +62 seperti negeri dongeng mereka di beri kejutan yang membuat rakyat pukul jidat dan mengelus dada bagaimana tidak, mereka harus menelan pil pahit dan kekecewaan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.
Padahal negeri Indonesia ini dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah. Baik kekayaan laut dan isinya, kesuburan tanahnya, dan gunung-gunungnya yang di dalamnya memiliki kandungan emas, nikel, dan lainnnya. Termasuk melimpahnya kandungan minyak di berbagai wilayah.
Dengan sumberdaya alam sebesar itu tetapi tetap rakyatnya menghadapi masalah seperti ayam mati di lumbung padi.
Inilah akibat penerapan sistem kapitalisme-sekuler yang meliberalkan seluruh aset negeri untuk di kelola pihak asing dan swasta yang tidak akan mementingkan rakyat . Sehingga rakyat pun harus menelan jauh- jauh harapan akan murahnya dan bahkan gratis dari pengelolaan SDA yang dimiliki. Namun saat ini setiap tahun harga BBM semakin membuat rakyat tercekik.
Dalam Islam tugas penguasa adalah mengurusi kepentingan rakyat dengan sebaik- baiknya, negara bertanggung jawab atas pengelolaan Sumber Daya Alam yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak tidak diserahkan kepada individu atau swasta
Negara satu - satunya pengelola hajat publik dari mulai proses, produksi, distribusi hingga masarakat dapat memanfaatkan secara murah atau gratis.
Rasulullah bersabda, "kaum muslimin berserikat pada tiga perkara yaitu air, padang rumput dan api, " (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Meski negara boleh mengambil keuntungan dalam pengelolaan yang tetapi hasil manfaatnya wajib kembali kepada rakyat sebagai pemiliknya.
Maka dari itu di butuhkan mindset baru dalam mengelola sumber daya alam di negeri ini. Di butuhkan negara yang berpandangan bahwa hubungan mereka dengan rakyat adalah melayani bukan bisnis.
Adapun pihak swasta (pihak asing) di haramkan untuk menguasainya karena kondisi ini bisa menyebabkan ketergantungan dan penjajahan. Apa lagi pengelolaan berbasis kapitalisme tidak jarang memunculkan kemudoratan dan kebatilan sepanjang zaman.
Karena itu umat harus sadar bahwa kezaliman akibat kapitalisasi hanya akan selesai jika mereka kembali kepada sistem Islam yang berasal dari Sang Pencipta.
Wallahu'alam bishshawab.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.