bekal apa yang engkau siapkan
buat menjalani kepartneran
kami dengan mu ya rabb
rasanya terlalu berlebihan
sehingga kami merasa sombong
dan paling mulia diantara kami sendiri
padahal tidak lebih dari besaran biji sawi
yang engkau pinjamkan pada kami
tuntun kami selalu di jalanan
agar kesadaran kami tetap segar
dan tertunduk hanya pada mu
dan satu demi satu lampu menyala
saat kami melewatinya
dan kutinggalkan jejak cahaya
bagi anak anak kami
duhai al majiid
( 2019-2022 ruh#asmaulhusna )
ruh anto, lahir di sidoarjo 1964. suka terhadap berbagai dunia seni sejak masih sekolah (muda ). sempat belajar musik di yasmi ( yayasan musik indonesia ), dan menjadi guru privat clasic guitar dan belajar fotografi dari para master indonesia. juga sempat membuka class terbuka untuk fotografi di sela kesibukan sebagai partner perusahaan jerman.
membaca menjadi hobi sejak nongkrong di bengkel muda surabaya dan tergabung di fass ppia (forum appresiasi sastra surabaya indonesia amerika 1986 - 1990 an ) yang saat itu dimotori bapak rudi isbandi dan aming aminoedhin.
menulis, membaca dan mulai mengumpulkan tulisan akhir 2018 sampai sekarang. buku puisi tunggal perdana ( dialoq thn 2019 ) dan terus di susul yang lain.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.