suarakuningan.com - Semangat membara PMII komisariat UNISA Kuningan dipenuhi suara rakyat yang mereka bawa ke taman kota tengah hari tadi sungguh menambah terik suasana di kabupaten Kuningan. Dari yang dilontarkan para orator menggambarkan bagaimana gawatnya kondisi Kuningan di pertengahan 2022 ini, kemiskinan ekstrim masih disandang Kuningan sebagai satu dari lima kabupaten termiskin di Jawa barat.
Mereka menanyakan sampai mana upaya pengentasan kemiskinan ini dilakukan karena dari survey yang dilakukan masih banyak masyarakat yang bingung memenuhi kebutuhan primernya sendiri.
Pendidikan jenuh serta kekerasan pada perempuan dan anak serta permasalahan sosial yang lain pun menambah kusutnya pencapaian visi misi bupati yang telah di kampanyekan di tahun 2018 lalu.
"Jangan pernah mengatakan Kuningan ini sudah maju, jangan pernah sekali-kali mengakui Kuningan sejahtera dan makmur jika kita masih melihat tetangga kita merasa susah dan melarat" ujar salah satu orator aksi, Ira Monika Suci.
Suara lantang orator dan puisi menggelagar juga menarik perhatian masyarakat di sekitaran taman kota, mereka bingung sambil mengamati aksi yang sedang berlangsung. Dhika Purbaya mengatakan "Kita hanya mempertanyakan visi misi bupati yang telah disusun sedemikian rupa, kata maju didalamnya itu bermaksud seperti apa? Apakah Beber menjadi daerah dari kabupaten Kuningan ataukah Ciamis dan ataukah gunung Ciremai yang berada di dua wilayah kembali lagi menjadi bagian Kuningan"
"Sebanyak 30 lebih mahasiswa yang tergabung dalam organisasi eksternal kampus PMII komisariat UNISA yang berangkat ini menunjukan kepeduliannya terhadap situasi dan kondisi kabupaten Kuningan tercinta yang kita tinggali yang seyogyanya sebagai penyambung lidah rakyat kita terus aktif menyuarakan ketidaknyamanan yang terasa oleh masyarakat," ujar Asep Murodi selaku ketua komisariat UNISA Kuningan.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.