tak kenal musim
kehadirannya, apalagi tempat
yang disentuh adalah selalu dia
yang diraba tak lain selain nya
hidup dan mati warnanya sama
tak ada luka mampu mengoresnya
sebab kulit dan daging
tumbuh dari nya
waktu adalah cawan agung
untuk membakar cintanya
agar sempurna persaksian
terhadap nya
jarak musnah, sedekat urat leher
sekalipun galaksi terjauh
karena langitpun menyatu
saat jatuh cinta dan desahnya
selalu mengoyangkan ars
202111#ruhjatuhcinta
ruh anto, lahir di sidoarjo 1964. suka terhadap berbagai dunia seni sejak masih sekolah (muda ). sempat belajar musik di yasmi ( yayasan musik indonesia ), dan menjadi guru privat clasic guitar dan belajar fotografi dari para master indonesia. juga sempat membuka class terbuka untuk fotografi di sela kesibukan sebagai partner perusahaan jerman.
membaca menjadi hobi sejak nongkrong di bengkel muda surabaya dan tergabung di fass ppia (forum appresiasi sastra surabaya indonesia amerika 1986 - 1990 an ) yang saat itu dimotori bapak rudi isbandi dan aming aminoedhin.
menulis, membaca dan mulai mengumpulkan tulisan akhir 2018 sampai sekarang. buku puisi tunggal perdana ( dialoq thn 2019 )
dan terus di susul yang lain.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.