semula semilir, menidurkan
ditambah nafasnya yang dingin
dibawanya dari bukit kegelapan
tanpa panorama,
dan cakrawala disembunyikannya
layar kaca hanya membunuh waktu
makanan dihidang bercampur
racun mematikan, meski matamu
terbuka. "nikmati saja." katanya.
ini babak menentukan
engkau ada atau musnah
angin datang berbagai arah
sama caranya, semilir...
nisanmu pun diukir
kembang tujuh rupa meneteki mu
sampe engkau benar benar lelap
ia curi "cinta dan kalimat ikrarmu,
la ilaha illallah"
lalu... ia tiupkan terompet
bakar kembang api segala penjuru
langitmu tak kuasa menahan
kemenangannya hampir tiba
semilirnya makin liar
tebal tak bermuka
segeralah berdiri..
mainkan dan ayun lagi pedangmu
insan kamil gelar tertinggimu
kau bukan siapa siapa tanpa cinta
musik dan lagumu lebih dahsyat
dari badai, kudamu kuda pilihan
bangkit... bangkit
tunggangi bergerak majulah dan terjang
porak porandakan pusatnya
tetaplah bernyanyi di sepertiga malam
dan jangan kau lipat sajadahmu.
rubah arah hembusannya
beri percikan percikan api
biarkan cintamu membakar
jiwa jiwa lelap, pertempuran ini
melawan angin tak tentu arahnya
tegaklah berdiri dan jangan goyah
engkaulah pemegang
panji panji hitam yang dijanjikan itu
ruh2019,desember#oase
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.