Hot News
14 Juni 2022

puisi: rentah


 


lihat wajah jaman

saat ini muram kehilangan

marwah, buram atas cinta

cerminnya tak memantul rupa

geliat tubuhnya tak malu lagi

ia tampakkan semua rahasia

sebab tak kuat lagi menyimpan

ilmunya tak bercinta

meski mampu melihat janin 

yang dikandung nya 

dan memilih yang ia suka

laki atau perempuan saja

aborsi selebihnya

tak perlu kerutkan alis

ini nyata di wajah zaman

belum lagi tuntas 

datang rahasia lain menjelma

janin terbentuk tanpa lewat

kegelapan rahim, melalui 

pesanan dengan sejumlah dinar

wajah jaman makin rentah


lihat wajah jaman

matanya kosong menatap

kata kata tak berhikmad

hilang kehangatan dan aura

cinta nya, kering tak punya

kerinduan. hingga anak anak

dilahirkan dan diasuh gawai

cintanya hanya donggeng 

masa lalu hingga dadanya hampa

cukup.. cukuplah...


sekali lagi lihat wajah jaman

sudah menjelma di wajah kita


ruh2022#negericintadalam1000bulan


ruh anto, lahir di sidoarjo 1964. suka terhadap berbagai dunia seni sejak masih sekolah (muda ). sempat belajar musik di yasmi ( yayasan musik indonesia ), dan menjadi guru privat clasic guitar dan belajar fotografi dari para master indonesia. juga sempat membuka class terbuka untuk fotografi di sela kesibukan sebagai partner perusahaan jerman.

membaca menjadi hobi sejak nongkrong di bengkel muda surabaya dan tergabung di fass ppia  (forum appresiasi sastra surabaya indonesia amerika 1986 - 1990 an ) yang saat itu dimotori bapak rudi isbandi dan aming aminoedhin.

menulis, membaca dan mulai mengumpulkan tulisan akhir 2018 sampai sekarang. buku puisi tunggal perdana ( dialoq thn 2019 ) dan terus di susul yang lain.

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: puisi: rentah Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan