oleh : Coach Ari (FB. Ari M. Ridwan) ( IG; @Ari M. Ridwan)
(Trainer Amco / Leadership Trainer / Kepala Bagian Pembinaan Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam / Konsultan Permasalahan Pelajar dan Pemuda / Trainer Muda Kuningan / Mahasiswa Semester Akhir Pasca Sarjana Uniku Prodi Magister Manajemen / Instruktur Senam Kebugaran / Penulis Buku “Kembali Kepada Fitrah” dan “Cara Emas Mengelola Santri di Tempat 3MAS”)
"Ustaz, ketika matahari sedang tertutup awan atau ketika cuaca mendung, bagaimana caranya Rasulullah dan para sahabat menentukan waktu shalat?"
Demikianlah salah satu pertanyaan dari santri yang menghampiri setelah menyampaikan sebuah cerita di masjid.
Santri tersebut rupanya tergelitik dengan sebuah fakta bahwa pada zaman Rasulullah belum ditemukan jam di dunia ini.
Peradaban manusia baru mulai mengenal jam yang dikendalikan mesin sederhana pada abad ke-15 Masehi. Artinya, lebih dari sembilan abad setelah zaman Rasulullah.
Jadi di zaman itu orang-orang Arab hanya menggunakan istilah pagi, siang, sore, dan malam untuk menunjukkan waktu tertentu. Begitu pula dalam menentukan waktu shalat, mereka menggunakan matahari sebagai acuannya.
Kembali ke pertanyaan di atas, apa yang dilakukan jika cuaca sedang mendung? Jawabannya adalah mereka mengandalkan kepekaan terhadap waktu. Rasa peka umat manusia lanjut di t.me/HidupSesaatHarusBermanfaat 😊🙏
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.