sebelumnya: Menyambut Cahaya (06) "Sembunyikan Amalmu"
"Bukan beratnya cobaan yang membuat kita lemah, tapi ringan dan lemahnya hubungan dengan Alloh yang membuat kita kalah."
Anugrah yang datang, seharusnya membuat hati lebih dekat kepada sang pemilik hati, dan tidak berpaling dariNya. Karena dengan anugrah seharusnya lebih banyak syukur dan sujud. Namun ada banyak hamba yang lupa ketika anugrah datang, bahkan lalai kepada sang Pemberi Anugrah. Hal itu bisa terjadi karena merasa bahwa adanya ni'mat dan anugrah adalah hasil kerja kerasnya sendiri dan bukan datang dari Tuhan.
Kita pernah atau bahkan mungkin sering mendengar seseorang yang menyebutkan bahwa dia mendapat kesuksesan dan keberhasilan itu berkat kerja kerasnya, yang terus menerus dan pantang menyerah, tanpa menyebut sedikitpun anugrah Tuhan. Padahal ada banyak manusia di luar sana yang bekerja keras dan banting tulang tapi tak jua mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan, atau bahkan jauh dari kata sukses.
Ibaratnya sukses bagi mereka hanya hal yang berat dan sulit untuk di capai. Karena definisi sukses itu sendiri bagi banyak orang adalah di segi pendapatan dan kepemilikan harta.
Bagi sebagian orang lagi, yang terpenting adalah ketika bisa melakukan segala pekerjaan sesuai dengan keharusan, sesuai kapasitas dan dapat pula melaksanakan kewajiban sebagai hamba dengan totalitas. Inilah yang paling ideal. Karena sejatinya datangnya Anugrah adalah bisa jadi musibah bagi yang tidak memaknainya. Sebaliknya adanya cobaan dan ujian bisa jadi anugrah jika itu membuatnya lebih dekat dengan Alloh. Seperti yang di jelaskan Syeikh Ibnu Athoillah dalam Hikamnya
من لم يقبل على الله بملا طفات الاحسان قيد اليه بسلاسل الامتحان
"Barang siapa tidak yang mendekat kepada Alloh dengan halusnya kebaikan, maka Alloh akan menyeretnya dengan rantai cobaan"
Dari keterangan ini kita bisa ambil ibrah, bahwa kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya itu bisa saja dengan anugrah ataupun dengan musibah. Maka jika Musibah datang terus menerus, mungkin inilah cara terbaik untuk menuju keharibaan nya dan menyambut kasih sayangNya, melalui ujianNya.
Berarti semua yang datang dari Alloh itu akan menjadi kebaikan jika kita bisa memaknainya. Terkadang yang membuat kita jatuh dalam getir pahitnya rasa dalam musibah adalah karena ringan nya hubungan kita dengan Alloh. Dan jangan sampai anugrah yang datang menjadikan kita lupa dan berpaling dari Alloh.
والله اعلم
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.