suarakuningan.com - H. Didi Irawadi Syamsuddin SH LLM anggota Komisi XI Dapil Jabar X, mengingatkan masyarakat bahwa maraknya investasi ilegal dan Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal telah banyak memakan korban.
Pinjol Ilegal yang sangat menggiurkan karena menawarkan sistem sangat mudah, namun dibalik itu bunga besar sehingga masyarakat banyak yang terjebak sehingga menimbulkan depresi hingga upaya bunuh diri.
Dalam acara Sosialisasi Jasa Keuangan Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal, bertempat di Gedung Serbaguna Desa Ciputat Kecamatan Ciawigebang Senin (10/4/2023) ini, Didi Irawadi menghimbau agar masyarakat mempelajari perbedaan Pinjol Legal dengan Pinjol Ilegal.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Moh. Fredly Nasution ( Kepala OJK Cirebon) serta Panny Malangsari Mulyadi ( kasubag Edukasi dan perlindungan konsumen OJK Cirebon), serta AKP Ayi Sujana SE. Kapolsek Ciawigebang, Kapten Inf. Fajar Dwiyanto Danramil Ciawigebang. Dengan peserta sosialisasi sebanyak 250 orang.
Kang Didi (sapaan akrab Didi Irawadi) menyampaikan agar masyarakat mengecek jasa pinjaman ataupun perusahaan jasa keuangan di situs resmi OJK (https://www.ojk.go.id/)
Didi Irawadi dalam pemaparanya menyampaikan tentang bahayanya pinjol ilegal yang saat ini sedang marak di lingkungan masyarakat apa lagi sekarang menjelang bulan Ramdhan, dengan modus salah transfer.
“Ada beberapa tips yang dapat di lakukan bagi penerima dana apa bila menerima transfer dari orang tidak di kenal, diantaranya kita jangan mengikuti arahan untuk mengunduh aplikasi atau mengklik link yang di berikan dan untuk modus selanjutnya meraka akan meminta nomer rekening bank pemberi dana untuk transfer pengembalian, jika di menta memberikan bukti transfer jangan mengikuti arahan pelaku, jika mendapat teror, intimidasi dan penyebaran data pribadi segera laporkan kepihak kepolisian untuk di proses hukum,” ujarnya.
Selama ini menurut Didi Irawadi pihaknya bersama OJK terus berupaya melakukan pencegahan dengan cara sosialisasi waspada pinjol ilegal kepada masyarakat agar mereka mengetahui dan bisa membedakan antara pinjol legal dan ilegal.
"Semoga ke depan masyarakat tidak banyak terjebak pada tawaran jasa pinjaman yang ditawarkan pinjol ilegal yang marak di tengah kondisi ekonomi masih belum pulih akibat terdampak Covid," ujarnya.(red)
baca
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.