Kesehatan Susah Didapat, Ida Dayak Bertindak

 

Oleh: Euis Hasanah (Pegiat Literasi)

Ramai pemberitaan, sosok perempuan ahli dalam pengobatan alternatif. Yakni Ida dayak, pengobatan yang dilakukan hanya dengan menggunakan ramuan minyak. Dinilai manjur mengobati segala macam penyakit. Banyak yang berbondong untuk menjalani pengobatan oleh wanita asal Kalimantan Timur tersebut. Namun akhirnya pengobatan tersebut terbongkar, apa yang dilakukan dalam pengobatan tersebut hanya menggunakan sebuah trik saja (Insertlive.com, 10/4/23).

Pengobatan alternatif masih digemari masyarakat di negeri Indonesia, terutama pengobatan yang dikatakan dari orang sakti alias dukun. Karena secara harga masih bisa dijangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, walaupun secara medis masih perlu dipertanyakan. Ditambah secara medan, mudah dijangkau. Kalo dibandingkan rumah sakit, seolah punya anggapan orang miskin dilarang sakit. Maksudnya kalo tidak punya uang tidak perlu pergi ke rumah sakit. Akhirnya wajar masyarakat lebih tertarik dan berbondong-bondong mendatangi pengobatan alternatif. 

Tapi itulah dalam sistem kapitalisme, kesehatan seperti barang mewah. Karena negara berlepas tangan dari kewajiban sebagai pelayan rakyat. Sehingga rakyat dipaksa berjuang sendiri untuk memenuhi kesehatan bermutu dengan mengeluarkan biaya sendiri. Kalo pun gratis, tentu tidak memberikan pelayanan yang maksimal, ditambah secara birokrasi yang sulit untuk mendapat rujukan rumah sakit. Wajar pada akhirnya masyarakat mencari jalan termudah dan termurah, yakni jalan alternatif dari pengobatan tradisional.

Walaupun pemerintah memberikan pelayanan melalui skema BPJS, tetap pelayanan yang diberikan tidak gratis. Rakyat dibebankan iuran perbulan, dan ditetapkan sesuai tarif perkelas. Begitupun ketika pelayanan yang diberikan tidak mudah, harus ada birokrasi yang berbelit sehingga tidak bisa langsung tertuju kepada rumah sakit yang ingin dituju pasien. Ditambah sering terjadi penolakan dari rumah sakit, karena ruangan penuh.

Itulah ketika suatu negeri menerapkan sistem kapitalisme, yang bersumber dari akal manusia. Maka dengan ini negara gagal memenuhi kebutuhan rakyatnya dalam hal kesehatan. Seharusnya kesehatan mudah dijangkau dengan pembiayaan gratis. Dengan pembebanan pemerintahan melalui APBN, yang diambil dari sumber daya alam. Indonesia adalah negeri yang dianugerahi SDA yang melimpah, seharusnya pemerintah sendiri yang mengelolanya. Sedangkan keuntungan bisa digunakan untuk pelayanan publik seperti sekolah, pendidikan dan pelayanan umum lainnya. Tapi disayangkan SDA Indonesia telah diprivatisasi sehingga yang menikmati hanya segelintir orang saja.

Bagaimanapun masalah kesehatan harus segera diselesaikan, karena bagian dari kebutuhan yang harus disegerakan. Penanganan juga harus tepat dan tidak menimbulkan masalah. Islam adalah agama sempurna yang diturunkan oleh Allah SWT. Allah adalah pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan. Allah pasti paham dengan masalah yang akan dihadapi makhluknya, dan sifatnya adalah Al-mudabbir, tentunya Allah punya solusinya.

Dalam Islam, pemimpin adalah ro'in atau diibaratkan sebagai pengembala. Pengembala akan memperhatikan gembalaanya, supaya tidak terperosok dan dimakan oleh binatang buas. Itulah penganalogian pemimpin dengan seorang pengembala. Setiap apa yang dipimpinnya akan dimintai pertanggungjawaban, pemimpin yang takut terhadap hari penghisaban, sehingga akan melayani rakyat sepenuh hati. Dan dalam Islam, pemimpin rakyat akan memberikan pelayanan kesehatan dengan cuma-cuma alias gratis.

Negara Islam akan mengalokasikan dana kesehatan yang diambil dari Baitul mal, yang bersumber dari pengelolaan SDA yang dilakukan negara. Dalam Islam SDA adalah milik umat, yang tidak boleh diprivatisasi orang siapapun. Karena dalilnya sudah jelas peruntukannya, "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api" (HR. Abu Dawud dan Ahmad). 

Dengan adanya pengelolaan SDA oleh negara, maka hasilnya akan dikembalikan lagi kepada rakyat dan dialokasikan untuk kepentingan umum. Sehingga rakyat tak perlu memikirkan lagi biaya tinggi untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan. Walhasil sudah saatnya Islam bisa menuntaskan permasalahan kesehatan.

Wallahu'alam bishshawab.

Artikel Kesehatan Ragam April 17, 2023