oleh: Carsoma, S.Pd
Ketua PPS Desa Bunder Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan
Salah satu momen yang banyak dinanti adalah momen suksesi, banyak harapan - harapan perbaikan hidup, baik dari segi kesejahteraan, kebijakan, hukum dan lain sebagainya.
Ada yang menarik dari kutipan yang disampaikan nazwa shihab pada salah satu episode mata nazwa tahun 2015.
"Ratusan Pilkada jangan menjadi sekedar seremoni, suksesi harusnya bukan sekedar arena negosiasi." Meskipun disampaikan pada saat moment pilkada tapi masih relevan jika dikaitkan dengan moment pemilu serentak yang akan dilaksanakan di tahun 2024 bahwa moment pemilu jangan hanya dijadikan sebagai ajang negosiasi antara sang calon dengan rakyat, tetapi pemilu semestinya sebagai ajang para putra putri terbaik bangsa manunjukan kesungguhannya membawa visi misi perbaikan untuk negeri ini.
Hegemoni Pemilu 2024 sudah mulai terasa, mulai dari banyaknya terpasang sarana perkenalan diri para bakal calon anggota legislatif berupa media cetak (spanduk) dan media lainnya. Beberapa tokoh terlihat sedang memantaskan diri menjadi pemimpin negeri ini dengan rajin mendatangi berbagi forum, pertemuan - pertemuan antar tokoh politik terutama para petinggi partai politik. Tinggal bagaimana nantinya masyarakat pandai - pandai memilih calon yang terbaik, yang mampu mendengarkan aspirasi masyarakat agar pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu begitu pentingnya seluruh masyarakat harus berpartisipasi dalam berbagai tahapan pemilu sampai tahapan pencoblosan nanti karena pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih, menyatakan pendapat melalui suara, berpartisipasi sebagai bagian penting dari negara sehingga turut serta dalam menentukan haluan negara. Pemilihan Umum di Indonesia dilaksanakan berdasarkan pada asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil oleh rakyat yang berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Pemilu ini di selenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan Pemilihan Kepala Daerah di selenggarakan untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota dan Wakil Walikota.
Pentingnya pemahaman mengenai Pemilu sangat dibutuhkan untuk menciptakan Pemilu yang bersih dari praktik - praktik negatif pada saat Pemilu, terutama pada saat masa - masa kampanye. Salah satunya masyarakat harus memahami bahaya Money Politik yang sering terjadi pada masa - masa kampanye, dimana Money Politik adalah salah satu awal dilakukannya praktik - praktik Korupsi. Politik uang sangat merugikan bagi kemajuan bangsa dalam sistem demokrasi di Indonesia.
Dengan partisipasi dan pemahaman masyarakat mengenai Pemilu maka masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya hak suara yang dimilikinya, masyarakat dapat mempergunakan hak pilihnya secara bijaksana, dan masyarakat terhindar dari tindakan - tindakan yang termasuk dalam pelanggaran pemilu yang dilarang.
Dibutuhkan pula sosialisasi dan pendidikan pemilu bagi masyarakat awam terutama bagi pemilih pemula dari penyelenggara pemilu. Pemilih pemula selain karena belum memiliki pengalaman dalam pemilih, pemilih pemula juga biasanya sangat antusias karena memiliki sikap ingin tahu yang besar.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.