oleh : Tawati (Aktivis Muslimah Majalengka)
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan angka pencari kerja terbanyak di Indonesia. Sebagaimana survei angkatan kerja nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022 mencatat, bahwa tingkat pengangguran terbuka di Jabar adalah 8,31 persen dari jumlah penduduknya. Itu berarti 8 dari 100 masyarakat Jabar belum mempunyai pekerjaan dan sedang mencari peluang kerja.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri telah menyediakan program dan layanan bagi para pencari kerja yang bersifat komprehensif. Untuk sumber daya manusia #JabarJuara yang unggul dan berkualitas. Bukan hanya mempersiapkan mutu sumber daya manusia (SDM) Jabar agar siap berkompetisi di dunia profesional, Pemprov Jabar pun memfasilitasi penyediaan lapangan kerja di daerah ini.
Menurut Pemerintah, pentingnya bagi kalangan muda untuk bekerja, apalagi Indonesia akan memasuki bonus demografi yang puncaknya terjadi pada 2030. Ketika itu, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 293 juta orang, 70% di antaranya dari kelompok usia produktif.
Oleh karenanya, pemerintah pun menyiapkan regulasi bagi generasi Z (Gen Z) dan milenial untuk menjadi pekerja atau buruh, dan memastikan agar negeri ini bukan hanya menjadi pengikut dan pasar potensial untuk perkembangan industri negara maju.
Kalangan muda mengharapkan bisa hidup kaya dan memperoleh gaji besar atau keuntungan finansial lainnya ketika bekerja. Sungguh atmosfer kapitalistik telah memengaruhi kalangan muda untuk tetap berada dalam lingkaran target kapitalisme yang menjadikan mereka buruh.
Inilah salah satu dampak penerapan kapitalisme yaitu menjadikan suluruh elemen masyarakat bermanfaat secara materi untuk negara. Tidak peduli apakah anak-anak, remaja, ataukah orang tua, semua diarahkan untuk bernilai ekonomi dan berdaya guna bagi negara.
Hari ini, pengoptimalan potensi pemuda diperkuat bagi perekonomian negara dan peningkatan partisipasi kerja pemuda. Pemerintah mendorong para pemuda untuk menjadi wirausaha dengan diiringi peningkatan kualitas pemuda lewat pendidikan dan pelatihan.
Pekerja dari kalangan muda adalah salah satu mesin penghasil keuntungan para kapitalis. Sebab, kaum muda yang bekerja menjadi dambaan pemerintahan kapitalistik. Alhasil, pemerintah menargetkan kaum muda untuk bekerja dan menjadi buruh dalam rangkulan kapitalisme.
Pemerintah pun menyiapkan pendidikan vokasi agar generasi muda tidak menganggur. Pendidikan vokasi ini untuk menciptakan lulusan yang berkompeten juga berkemampuan yang diperlukan dunia usaha dan industri.
Para mahasiswa perguruan tinggi vokasi dituntut berkolaborasi dalam inovasi. Adapun para dosen di perguruan tinggi vokasi, mereka dipacu agar giat melakukan riset berdasarkan kebutuhan pasar.
Apakah kebijakan ini bernilai positif bagi generasi muda? Pada faktanya Gen Z dan milenial tidak akan mampu bersaing dengan para korporasi global. Mereka hanya akan mendapatkan remah-remah ekonomi sebagai modal untuk tetap mempunyai daya beli produksi industri negara maju. Disamping itu, mereka dikenal rapuh, tidak tahan banting menyikapi persoalan kehidupan.
Generasi muda harus mempunyai arah pandang jauh ke depan untuk menjadi motor perubahan yang akan membawa bangsa ini keluar dari keterpurukan akibat penerapan kapitalisme.
Generasi muda memiliki peran strategis sebagai lokomotif utama bagi penyebaran Islam dan tegaknya peradaban. Secara fisik, idealisme dan motivasi mereka sangatlah kuat. Tidak selayaknya mereka dijadikan buruh dalam kapitalisme.
Sangat disayangkan ketika berbagai potensi generasi muda hanya dicurahkan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah demi keuntungan korporasi, para kapitalis, dan oligarki.
Saatnyalah kita beralih dari sistem pendidikan yang berbasis kepentingan pasar industri pada sistem pendidikan Islam yang bervisi melahirkan generasi berkepribadian Islam. Generasi yang menguasai ilmu agama serta terdepan dalam sains, kreatif dan inovatif dalam konstruksi teknologi.
Generasi muda yang berorientasi untuk kemaslahatan umat dan berkontribusi untuk kebaikan dunia. Karya-karya para pemuda akan menjadi investasi terbaik. Bukan sekadar untuk kehidupan dunia, tetapi juga untuk kehidupan akhirat.
Wallahu a'lam bishshawab.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.