suarakuningan.com – Di tengah upaya pemerintah menggembar gemborkan program ketahanan pangan nasional. Bahkan tiga kementrian terlibat dalam bagian Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Kementrian PU ditugaskan untuk menjamin keberadaan bendungan dan irigasi, Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk nelayan, Kementrian Pertanian selaku ujung tombak produksi dan pasca panen.
Persoalan muncul di lapangan yakni jeritan para petani dengan kelangkaan pupuk bersubsidi, ditambah ancaman El Nino seperti yang disampaikan melalui siaran pers BMKG.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan akan adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan imbas fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang mengakibatkan kekeringan. Situasi ini menurutnya berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional.
"Pemerintah daerah perlu melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan segera. Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman," ungkap Dwikorita di Jakarta, Jum'at (21/7/2023). (sumber: https://www.bmkg.go.id/)
Di beberapa daerah di Kuningan, ancaman hama monyet menjadi persoalan yang cukup serius. “Dalam beberapa hari ini HKTI Kabupaten Kuningan melakukan kunjungan kepada petani, PPL dan UPTD Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan untuk bersilaturahmi dan mensosialisasikan program nasional Gerakan Pertanian Organik (Genta Organik). Di lapangan, kita dapati beberapa persoalan diantaranya yang cukup serius adalah ancaman hama monyet. Di Ciniru, bahkan tegalan pinggir hutan sudah tidak bisa ditanami tanaman pertanian oleh petani. Karena hari ini tanam, besok dimakan monyet,” demikian dipaparkan Pengurus HKTI, Agung saat berbincang dengan para petani, di Saung Tani Cilame Purwasari.
Pemilik Saung Tani Cilame yang juga pengurus HKTI, Hendi mengamini kondisi tersebut. Hendi sendiri selama ini membina petani di beberapa daerah di Kuningan. Hendi berharap adanya penangan serius untuk mengatasi hama monyet ini.
Hendi mengapresiasi kunjungan HKTI dan juga perwakilan dinas, gapoktan berprestasi, serta formulator organik Kuningan di tengah petani yang tengah menghadapi berbagai persoalan serius terutama kelangkaan pupuk dan kondisi cuaca.
Pelaksana Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bidang Pangan, David Abdullah menyampaikan apresiasi dengan keikutsertan HKTI dalam turun ke lapangan dapat disininergikan dengan kegiatan dinas maupun program pemerintah lainnya.
Sulistio IPAC, formulator organik Kuningan berharap, Genta Organik di Kabupaten Kuningan berjalan baik agar program ketahanan pangan dapat terwujud. (red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.